Erick Thohir Blacklist Peserta Curang di Rekrutmen Bersama BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan pihaknya menerima laporan terkait sejumlah peserta yang melakukan kecurangan saat mengerjakan soal ujian Rekrutmen Bersama BUMN atau RBB. Kecurangan ini dilaporkan oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata.
Erick menegaskan, praktik kecurangan yang terjadi dalam proses RBB akan ditindak tegas. Menurutnya, perilaku tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai akhlak yang menjadi core values Kementerian BUMN.
“Tentu ini perbuatan tidak terpuji, saya minta mereka yang terbukti curang berdasarkan tangkapan sistem teknologi digital Kementerian BUMN untuk ditindak tegas,” kata Erick, Senin (16/1).
Menteri yang AK disapa ET itu meminta Tedi untuk melakukan investigasi secara saksama. Jika terbukti tindakan itu melanggar hukum, Erick meminta agar tidak segan melaporkannya ke penegak hukum. Bahkan jika terbukti bersalah, Erick akan memberlakukan daftar hitam (blacklist) masuk ke BUMN.
“Kita menghadapi tantangan global yang membutuhkan generasi muda yang mau bekerja keras serta dipandu etika kejujuran sebagai dasar sikap profesionalisme. Mereka yang curang sudah gagal di tahap paling awal,” kata Erick dalam keterangan resmi, Senin (16/1).
Sebagaimana diungkapkan Tedi Bharata, ia telah menerima laporan aktivitas perjokian dalam sebuah grup aplikasi pesan singkat berkedok bimbingan belajar.
“Berdasarkan penyelidikan, kami mengidentifikasi 39 nama yang tergabung dalam grup tersebut, otomatis seluruhnya gugur, dan bukan hanya digugurkan namun juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN," tegasnya.
Selain itu, BUMN akan menggugurkan dan blacklist pihak yang melakukan kecurangan lain selain aktivitas perjokian. Tedi menyampaikan, bahwa dari awal RBB telah dilengkapi sistem proctoring atau pengawasan yang dapat mendeteksi aktivitas kecurangan yang dilakukan peserta saat mengerjakan tes RBB secara daring.
"Seleksi yang kami lakukan untuk meloloskan peserta ke tahap berikutnya hanya akan dilakukan kepada peserta yang memenuhi kriteria-kriteria yang sangat ketat dan obyektif. Semua bentuk kecurangan tidak akan kami tolerir dan akan ditindak tegas,” katanya.
Tedi juga menekankan bahwa masih lebih banyak peserta rekrutmen yang jujur dan memiliki integritas yang sangat baik. Kecurangan yang terjadi kecil sekali, bahkan hanya berada di kisaran 0,4%.
Saat ini Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia secara intens terus melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait indikasi kecurangan para oknum yang berusaha mencederai proses RBB yang dilakukan secara transparan dan profesional, bahkan tidak segan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.