Investasi Capai Rp 10 Triliun, KEK Sanur Akan Rampung di Akhir 2023
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Sanur, Bali ditargetkan akan mulai rampung pada akhir 2023 mendatang.
KEK Sanur, lanjut Erick diperkirakan akan mulai beroperasi secara penuh di 2024 mendatang dan berpotensi menyerap sekitar 43.000 tenaga kerja.
Pada 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga 1,28 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 19,6 triliun. Total investasi untuk membangun KEK Sanur mencapai Rp 10,2 triliun.
Dia memaparkan, selama ini Indonesia kehilangan hingga Rp 97,5 triliun setiap tahun dari dua juta penduduk Indonesia yang berwisata medis ke Singapura dan Malaysia.
"Pengembangan KEK Sanur akan menata ulang struktur ekonomi agar pariwisata Bali bukan lagi mass tourism seperti sekarang, tapi bergeser kepada quality tourism, yang bisa meningkatkan length of stay dan spending wisatawan di Bali," ujarnya, dalam keterangan resmi, Senin (16/1).
Pengembangan KEK Sanur diproyeksikan mampu menyerap sekitar 4-8 persen masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.
Dengan demikian, diharapkan pada 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai 123.000 hingga 240.000 orang. Kemudian hingga tahun 2045, juga diharapkan penghematan devisa yang mencapai total Rp 86 triliun.
Di kawasan seluas 41,26 hektare itu akan didirikan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik bertaraf internasional bekerja sama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat Mayo Clinic.
Selanjutnya, revitalisasi Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach (GIBB), convention center, ethnomedicinal botanic garden, dan commercial center untuk menampung UMKM.