Harga Emas Kembali Turun usai Rilis Data Inflasi AS, Saatnya Borong?

Syahrizal Sidik
28 Januari 2023, 21:16
Ilustrasi harga emas
123rf.com/bee32
Ilustrasi harga emas

Harga emas global kembali melemah pada perdagangan Sabtu (28/1) ini. Pelemahan tersebut menandai koreksi dua hari berturut-turut terjadi setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan data inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar dan menguatnya dolar AS. 

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, menyusut US$ 0,6 atau setara 0,03% menjadi ditutup ke level US$ 1.929,40 per troi ons, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi pada US$ 1.935,40 dan terendahnya di level US$ 1.916,50

Sementara, emas berjangka merosot US$ 12,6 atau 0,65% menjadi 1.930,00 dolar AS pada Kamis (26/1) setelah bertambahUS$ 7,20 atau 0,37 persen menjadi 1.942,60 dolar AS pada Rabu (25/1) dan terangkat US$ 6,80 atau 0,35% menjadi 1.935,40 dolar AS pada Selasa (24/1/2023). Harga aset logam kuning mempertahankan kenaikan tipis hampir 0,1% untuk minggu ini. 

Departemen Perdagangan AS melaporkan, indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS tidak termasuk makanan dan energi, ukuran inflasi yang disukai Fed, meningkat 4,4% tahun ke tahun pada Desember turun dari pembacaan 4,7% pada November. Ini merupakan tingkat kenaikan tahunan paling lambat sejak Oktober 2021. Data tersebut sejalan dengan perkiraan pasar, menunjukkan bahwa inflasi AS berkurang.

Sementara itu, dolar AS naik tipis pada Jumat (27/1/202) setelah ukuran inflasi utama AS menunjukkan tanda-tanda pelonggaran, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 persen menjadi 101,924.

"(The Fed) perlu diyakinkan dan indikator favorit mereka menunjukkan inflasi sedang mendingin, tetapi saya pikir masih perlu ada lebih banyak pekerjaan yang dilakukan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/1). 

Moya menilai, saat ini, pasar masih bagus untuk emas karena resesi akan menjadi bullish, dan emas masih bisa berkembang di lingkungan kenaikan suku bunga yang lebih kecil. 

Data ekonomi lainnya yang dirilis Jumat (27/1) juga mengurangi daya emas. Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 64,9 pada survei Januari 2023, naik dari 59,7 pada Desember.

National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah yang tertunda di AS naik 2,5% pada Desember, mematahkan penurunan beruntun enam bulan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 39,8 sen atau 1,66% menjadi ditutup pada 23,622 dolar AS per troi ons. Platinum untuk pengiriman April terpangkas 6,2 dolar AS atau 0,61% ke posisi 1.016,80 dolar AS per troi ons.

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait