Bursa Wall Street Melemah, Investor Menanti Arah Kebijakan The Fed

Syahrizal Sidik
7 Februari 2023, 07:39
Bursa Wall Street Melemah, Investor Menanti Arah Kebijakan The Fed
xPACIFICA/Getty Image
lustrasi bursa Wall Street

Bursa saham utama Wall Street, Amerika Serikat kembali terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini Senin (6/2). Pelemahan tersebut lantaran investor mencermati kemungkinan The Federal Reserve membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai memangkas suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 35,85 poin, atau 0,11%, pada 33.890,16, S&P 500 kehilangan 25,44 poin, atau 0,62%, menjadi 4.111,04 dan Nasdaq Composite terpangkas 119,51 poin, atau 1%, menjadi 11.887,45.

Beberapa emiten sahamnya turut berada di zona merah seperti Tyson Foods Inc turun 4,6% setelah meleset dari estimasi analis untuk pendapatan dan laba kuartalan. Lalu, saham Newmont Corp juga turun 4,5%.

Para pelaku pasar tengah mencermati pidato pejabat Fed minggu ini, termasuk Ketua The Fed, Jerome Powell mengenai arah kebijakan suku bunga bank sentral setelah data pekan lalu menunjukkan aktivitas jasa yang kuat pada bulan Januari serta pertumbuhan pekerjaan yang kuat.

"Kami mendapat laporan ledakan pekerjaan itu, dan orang-orang harus menilai kembali prospek Fed dan ekonomi. Besok akan menarik untuk melihat apakah Powell melanjutkan transformasinya dari hawkish ke dovish," kata Brian Jacobsen, ahli strategi investasi senior di Allspring Global Investments, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/2).

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, Amerika Serikat dapat menghindari resesi karena inflasi turun sementara pasar tenaga kerja tetap kuat.

Setelah terpukul pada tahun 2022, ekuitas AS telah pulih dengan kuat pada tahun 2023, dipimpin oleh pertumbuhan saham-saham berkapitalisasi pasar besar di tengah harapan jangka pendek bahwa Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif, yang pada gilirannya dapat mengurangi beberapa tekanan pada valuasi ekuitas.

Pelaku pasar uang sekarang melihat suku bunga acuan memuncak pada 5,1% pada bulan Juli, sejalan dengan apa yang telah didukung oleh sebagian besar pembuat kebijakan berulang kali. Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun memperpanjang kenaikan ke level tertinggi empat minggu.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...