Neraca Dagang Surplus, IHSG Ditutup Melemah 0,39%

 Zahwa Madjid
15 Februari 2023, 15:48
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (15/2) dengan penurunan 0,39% ke level 6.914. Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi hari ini mencapai Rp 9,07 triliun dengan volume 18,07 miliar dan frekuensi 1,06 juta kali.

Terdapat 311 saham berada di teritori negatif, 189 saham zona hijau, 206 saham tak bergerak. Sedangkan, nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.559 triliun.

Beberapa saham yang paling aktif ditransaksikan investor hari ini antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 519.6 miliar, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan nilai transaksi Rp 465,8 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 459,7 miliar.

Tak hanya IHSG, seluruh bursa Asia juga kompak melemah. PT Nikkei 225 turun 0,37%, PT Hang Seng turun 1,43%. PT Shanghai Composite turun 0,39%, dan Strait Times turun 1,12%.

Melansir riset Phintraco Sekuritas, para pelaku pasar modal tampaknya mengalami dilema seiring rilis data inflasi Amerika Serikat bulan Januari 2023, di mana mengalami penurunan dari sebelumnya 6,5% menjadi 6,4%, dan inflasi inti Amerika juga turun dari sebelumnya 5.7% menjadi 5.6%. 

Meskipun inflasi bulan Januari mengalami perlambatan di dari bulan sebelumnya namun masih di atas ekspektasi pasar.

"Alhasil memberikan indikasi bahwa ke depannya The Fed masih memiliki ruang menaikan suku bunga acuannya meskipun tampaknya kebijakan moneter tidak seagresif sebelumnya," tulis Phintraco, dalam risetnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...