Pahala Usul Penurunan Jumlah Minimal Saham Beredar 10% Bagi BUMN

Patricia Yashinta Desy Abigail
24 Februari 2023, 19:55
Pahala Usulkan Penurunan Jumlah Minimal Saham Beredar 10% Bagi BUMN
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury mengusulkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mendiskusikan kembali peraturan jumlah saham beredar di publik (free float) minimal 10% untuk emiten BUMN dengan ekuitas jumbo. 

Mengacu peraturan otoritas bursa Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat yang diterbitkan 21 Desember 2021 pada persyaratan pencatatan di papan utama poin III.3.7.3  menyebutkan, perusahaan memiliki nilai ekuitas sebelum penawaran umum lebih dari Rp 2 triliun.

"Memang selama ini dengan batasan nilai kapitalisasi minimum 10% ini harus didiskusikan," kata Pahala dalam konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (24/2) seusai pencatatan saham perdana PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). 

Pahala menilai, perusahaan BUMN sudah memiliki ekuitas besar seperti PT Pertamina Hulu Energi atau PHE. Oleh karena itu, menurutnya sangat penting untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai aturan batas saham yang dikeluarkan sebesar 10% untuk perusahaan maupun anak perusahaan pelat merah.

"Perusahaan yang besar seperti PHE atau lainnya kapitalisasinya 1 persen saja sudah di atas nilai tertinggi IPO yang pernah ada," kata dia. 

"Karena kalau kita melihat pelaksanaan IPO adalah untuk membuka diri, transparan, lebih profesional dan melakukan penghimpunan dana untuk bisa melakukan pengembangan ke depan." 

Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN saat ini juga sedang menyiapkan sejumlah perusahaan untuk melantai di pasar modal. Perusahaan tersebut antara lain Pertamina Hulu Energi (PHE), Palm Co, perusahaan perkebunan Palm Co yang merupakan sub-holding di bidang sawit dari holding perkebunan BUMN PT Perkebunan Nusantara III dan Pupuk Kaltim. 

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebut, pihaknya terus mendorong IPO dari perusahaan BUMN. Iman menyebut, hingga kini sekitar 34 perusahaan BUMN dan anak usahanya sudah tercatat di BEI.

"Dan terus terang sebagian dari perusahaan ini merupakan kontributor terhadap IHSG kita. Kita harapkan ke depannya juga makin banyak," ucap dia, dalam wawancara dengan Katadata.co.id. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...