Laba DCI Indonesia Naik 40%, Pendapatannya Rp 1,04 Triliun
Emiten data center, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mencetak laba Rp 367,84 miliar atau naik 40,69% hingga kuartal IV 2022. Raihan laba DCI Indonesia meningkat 40,69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 261,45 miliar.
Seiring naiknya laba, pendapatan DCI Indonesia turut meningkat 19,82% menjadi Rp 1,04 triliun hingga akhir 2022 dari sebelumnya Rp 871,24 miliar.
Naiknya pendapatan perseroan ditopang oleh jasa colocation hingga meraih Rp 988,98 miliar pada kuartal IV 2022. Raihan tersebut naik 19,82% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelum Rp 828 miliar.
Sementara dari pendapatan lainnya, perseroan mendapatkan Rp 54,97 miliar naik 27,14%, dibandingkan dengan perolehan pendapatan lainnya Rp 43,23 miliar.
Sementara pendapatan dari pihak ketiga tercatat senilai Rp 1,01 triliun atau meningkat 33,53% hingga akhir 2022 dari tahun sebelumnya Rp 759,66 miliar.
Namun, pendapatan dari pihak berelasi justru turun 73,54% menjadi Rp 29,51 pada akhir 2022. Dibandingkan dengan 2021, pendapatan dari pihak berelasi menembus Rp 111,57 miliar.
Menurut laporan keuangan perseroan, beban pokok pendapatan DCII naik 12,43% menjadi Rp 444,38 miliar. Adapun beban pokok perseroan pada 2021 yaitu Rp 395,23 miliar.
Di sisi lain, beban pemasaran perseroan meningkat 82,73% mejadi Rp 2,03 miliar pada kuartal IV 2022 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,11 miliar.
Selanjutnya, beban umum administrasi DCI Indonesia mengalami kenaikan 24,89%. Beban umum administrasi DCI Indonesia tercatat naik menjadi Rp 69,84 miliar dari sebelumnya Rp 55,92 miliar. Lalu beban keuangan DCII merosot 4,93% menjadi Rp 83,48 miliar, dibandingkan sebelumnya Rp 87,82 miliar.
DCI Indonesia membukukan aset perusahaan yaitu Rp 3,21 triliun hingga akhir 2022. Jumlah itu naik 7,55% dibanding posisi Desember 2021 yaitu Rp 2,99 triliun. Sementara ekuitas perseroan meningkat 30,47% menjadi Rp 1,58 triliun hingga akhir 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,21 triliun.
Adapun liabilitas turun 8,12% menjadi Rp 1,63 triliun hingga akhir 2022. Liabilitas DCII pada Desember 2021 tercatat Rp 1,77 triliun.