IHSG Tertekan Sentimen BI Tahan Kenaikan Suku Bunga dan Credit Suisse

 Zahwa Madjid
16 Maret 2023, 16:19
IHSG Tertekan Sentimen BI Tahan Kenaikan Suku Bunga dan Credit Suisse
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Bursa saham domestik kembali tertekan pada perdagangan Kamis ini (16/3). Indeks Harga Saham Gabungan ditutup terkoreksi 0,94% ke level 6.595 imbas sentimen Bank Indonesia yang kembali menahan suku bunga acuan di level 5,5% dan kecemasan pasar terhadap bank investasi asal Swiss, Credit Suisse. 

Volume perdagangan mencapai 17,3 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,2 triliun dan frekuensi perdagangan hingga 1.39 juta kali. Terdapat 473 saham terkoreksi, 97 saham zona hijau dan 130 lainnya tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.160 triliun.

Advertisement

Laju IHSG sehaluan dengan seluruh bursa Asia pun juga berada dalam zona merah. Indeks Nikkei 225 turun 0,80%, Hang Seng turun 1,72%, Shanghai Composite turun 1,12%, dan Strait Times turun 0,55%.

Sebagaimana diketahui, bank sentral  tetap mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,5% untuk menjaga stabilitas rupiah dan masih optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di batas atas perkiraan 4,5% hingga 5,3%. BI juga mempertahankan tingkat suku bunga fasilitas simpanan di level 5%. Sedangkan, bunga pinjaman tetap di level 6,5%. 

Pilarmas Investindo Sekuritas, melalui risetnya memaparkan, pasar kembali tertekan akan kecemasan setelah muculnya permasalahan baru di sektor perbankan, yakni Credit Suisse.

Raksasa bank investasi global itu telah mengidentifikasi kelemahan material yang terkait dengan laporan keuangannya sehingga akan memunculkan keraguan baru tentang kemampuan Credit Suisse dan membuat cemas akan kondisi pendanaan. Hal ini membuat bank sentral Swiss mengatakan akan memberikan bantuan likuiditas kepada Credit Suisse. 

“Pasar tentunya cemas dengan kondisi yang terjadi tersebut dan memiliki nama besar Credit Suisse yang merupakan lembaga keuangan global akan memperburuk kekhawatiran tentang stabilitas sistem keuangan global,” tulis Pilarmas, dikutip Kamis (16/3). 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement