BCA Ungkap Penyebab Bangkrutnya Silicon Valley Bank

 Zahwa Madjid
16 Maret 2023, 19:23
Silicon Valley Bank
123rf
BCA menyebut salah satu penyebab kebangkrutan Silicon Valley Bank karena penempatan dana di obligasi jangka panjang yang nilainya turun tajam ketika tren suku bunga terus naik.

Kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk pelaku di sektor industri jasa keuangan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menilai, industri perbankan Tanah Air tetap solid dan tidak terdampak penutupan SVB. 

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan SVB adalah penempatan dana di obligasi jangka panjang yang nilainya turun tajam ketika tren suku bunga terus meningkat. Sebabnya, hampir separuh aset SVB yang senilai US$ 209 miliar ditempatkan di obligasi pemerintah AS (US Treasury).

Di sisi lain, kata Hera, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah menyampaikan situasi SVB tidak memiliki dampak langsung terhadap perbankan nasional yang tidak mempunyai hubungan bisnis maupun investasi pada produk sekuritisasi SVB. Selain itu, posisi likuiditas sektor perbankan yang terjaga dengan baik serta eksposur kredit terhadap startup maupun kripto sangat kecil. 

Ia pun meyakini, BCA tidak terdampak penutupan SVB lantaran memiliki likuiditas yang solid dan berimbang. "Kondisi likuiditas BCA yang solid untuk memenuhi liabilitas jangka pendek, serta tidak terkonsentrasi pada aset tertentu. Di sisi pendanaan, konsentrasi sangat rendah, didukung oleh jumlah ritel deposan besar,” ucap kepada Katadata.co.id, Kamis (16/4). 

Menurutnya, dari sisi profil likuiditas BCA sangat berbeda dengan SVB. Secara keseluruhan, profil aset BCA termasuk kredit, yaitu sebesar 47% dari aktiva produktif memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun, dan sebanyak 33% jatuh tempo antara 1-5 tahun.

Hera menambahkan bahwa pihaknya BCA akan mengkaji perkembangan dari situasi SVB. “Kami senantiasa mengaji perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan otoritas dan regulator."

Sebagai informasi, pada Rabu (8/3), SVB mengumumkan telah menjual banyak surat berharganya secara rugi dan akan menjual US$2,25 miliar saham baru untuk menopang neracanya. 

Hal ini memicu kepanikan di antara perusahaan modal ventura utama, yang dilaporkan menyarankan perusahaan untuk menarik uang mereka dari bank. Saham bank mulai anjlok pada Kamis pagi (9/3) dan pada sore hari menyeret saham bank lain turun bersamanya karena investor mulai takut akan terulangnya krisis keuangan 2007-2008.

Perdagangan saham SVB dihentikan pada Jumat (10/30). Regulator California turun tangan, menutup bank dan menempatkannya dalam kurator di bawah Federal Deposit Insurance Corporation.

Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...