Penyebab Kerugian GOTO Bengkak Meski Pendapatannya Naik

Syahrizal Sidik
20 Maret 2023, 17:59
Penyebab Kerugian GOTO Bengkak Meski Pendapatannya Naik
Dokumentasi GoTo
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mencatatkan kerugian bersih yang belum diaudit senilai Rp 40,5 triliun untuk periode tahun buku 2022. Kerugian ini meningkat hampir 2 kali lipat dari setahun sebelumnya senilai Rp 21,49 triliun. Apa yang menjadi penyebabnya?

Sepanjang tahun 2022, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia ini membukukan pendapatan transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) yang naik 33% menjadi Rp 613 triliun dan pendapatan bruto meningkat 35% menjadi Rp 23 triliun.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan, GOTO terus mencatatkan pertumbuhan kendati menghadapi ketidakpastian makroekonomi. Hal ini, seiring dengan pengelolaan beban secara menyeluruh melalui pelaksanaan efisiensi struktural di seluruh bagian organisasi.

“Tujuan kami mendorong penghematan beban usaha yang telah mendukung tercapainya perbaikan indikator profitabilitas lebih cepat dari perkiraan," kata Jacky, dalam keterangan resminya, Senin (20/3).

"Perseroan meyakini bahwa kami akan mencapai arus kas operasional positif, seiring dengan percepatan langkah menuju target profitabilitas di tahun ini."

Bila dilihat lebih dalam, sebagian besar rugi tersebut tidak terkait dengan operasional perusahaan, melainkan hanya pencatatan akuntansi. Salah satunya disebabkan kerugian penurunan nilai goodwill senilai Rp 10,9 triliun.

Nilai goodwill yang dimiliki GOTO merupakan valuasi yang timbul dari merger Gojek dan Tokopedia pada 2021 lalu. Hasil dari merger tersebut menghasilkan selisih antara nilai wajar dan nilai pasar.

Sekitar dua tahun lalu, valuasi saham teknologi meningkat signifikan. Kini, setelah suku bunga acuan naik tinggi, valuasi saham teknologi tidak lagi sama dan perlu dilakukan revaluasi dalam bentuk goodwill impairment test.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...