Cuan dari Batu Bara, Saham Konglomerasi Grup Bakrie Kembali Bergeliat

Syahrizal Sidik
13 April 2023, 13:38
Cuan dari Batu Bara, Saham Konglomerasi Grup Bakrie Kembali Bergeliat
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
PT Bakrie & Brothers merupakan perusahaan konglomerasi Grup Bakrie.

Harga saham emiten Grup Bakrie di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali bergeliat. Berdasarkan kinerja keuangan yang dipublikasikan pada tahun buku 2022, sejumlah emitennya mulai meraup keuntungan. 

Di sektor pertambangan misalnya, saham Bumi Resources (BUMI) kembali bangkit setelah terpuruk level Rp 50 per saham sejak 2020 lalu. Kini, harga sahamnya naik ke posisi Rp 121 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 46 triliun.

Mafhum saja, kenaikan saham ini sebagai respons positif pelaku pasar atas kinerja keuangan BUMI di tahun 2022. BUMI tercatat mengantongi laba bersih senilai US$ 525,27 juta atau setara Rp 7,93 triliun hingga kuartal IV 2022 dengan asumsi kurs Rp 15.097. Laba perusahaan melaju pesat 212,62% dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yaitu US$ 168,01 juta.

Sementara pendapatan BUMI meningkat 81,51% menjadi US$ 1,83 miliar setara Rp 27,62 triliun hingga akhir 2022. Dibandingkan dengan periode kuartal IV 2021, pendapatan perusahaan senilai US$ 1 miliar.

Pendapatan tersebut melaju pesat setelah mencantumkan PT Kaltim Prima Coal (KPC) menjadi sebesar US$ 8,53 miliar atau terdapat selisih sebesar US$ 6,7 miliar.

Tak bisa dinafikan, kenaikan pendapatan ini juga pengaruh dari melonjaknya harga komoditas batu bara sepanjang tahun 2022 sebesar 155%. Pada harga tertingginya, emas hitam ini pernah menyentuh level di atas US$ 450 per ton pada awal kuartal ketiga di tahun lalu.

Dari sisi operasional, BUMI tercatat membukukan volume penjualan batu bara sebanyak 69,4 metrik ton tahun lalu, atau turun 12% dari tahun 2021 yang sebesar 79 metrik ton. Secara rinci, penjualan KPC memberi andil penjualan sebanyak 48,2 metrik atau turun 15%. Sedangkan, Arutmin turun 4% menjadi 21,2 metrik ton.

Kinerja kinclong BUMI juga tidak terlepas dari masuknya Grup Salim sebagai pemegang saham pengendali melalui Mach Energy. Perusahaan menebus modal Rp 24 triliun kepada BUMI melalui aksi korporasi private placement. Penyertaan modal tersebut digunakan perusahaan untuk membayar utang. Saat ini, porsi saham Grup Salim di BUMI tercatat sebesar 45,78%.

Setali tiga uang, kinerja kinclong juga terjadi di entitas milik Grup Bakrie lainnya seperti Energi Mega Persada (ENRG). Saham perusahaan bangkit dari level ‘gocap’ di pertengahan tahun 2021 ke level tertingginya Rp 394 per saham pada November 2022 lalu. Saat ini, harga saham ENRG berada di kisaran Rp 234 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 5,81 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...