Risiko JP Morgan Makin Besar Usai Akuisisi First Republic

Syahrizal Sidik
3 Mei 2023, 10:17
First Republic Bank
Instagram @firstrepublic
First Republic Bank

Regulator Amerika Serikat mengkhawatirkan merger bank di Amerika Serikat menyebabkan risiko besar terhadap stabilitas sistem keuangan. Hal ini merespons aksi JP Morgan Chase, pemberi pinjaman terbesar AS yang mengakuisisi aset bank gagal First Republic.

"Para pejabat telah berusaha untuk menempatkan batasan baru pada merger bank untuk mencegah bank besar menjadi lebih besar lagi," tulis laporan Wall Street Journal, dikutip dari Antara, Rabu (3/5).

Advertisement

"Tetapi dengan penjualan First Republic mereka mengesampingkan kekhawatiran itu, sebuah pengakuan bahwa pemberi pinjaman terbesar memiliki senjata yang tak tertandingi untuk turun tangan selama masa tekanan keuangan."

Sebagaimana diketahui, para deposan First Republic menarik dana secara massal karena panik dengan kejatuhan Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Tercatat, pada kuartal pertama 2023, arus keluar dana dari bank tersebut mencapai US$ 100 miliar.

Kemudian, JPMorgan turun tangan dengan membayar US$10,6 miliar atau setara Rp 155,8 triliun kepada Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) AS guna membeli aset First Republic yang bermasalah.

Semua deposan First Republic Bank akan menjadi deposan JPMorgan Chase Bank, National Association, dan akan memiliki akses penuh ke semua simpanan mereka.

Per 13 April 2023, First Republic Bank tercatat memiliki total aset sekitar $229,1 miliar dengan total simpanan sebesar $103,9 miliar. Selain mengambil semua simpanan, JPMorgan Chase Bank, National Association, setuju untuk membeli secara substansial seluruh aset First Republic Bank.

Sementara itu, JPMorgan memimpin sekelompok 11 bank untuk menyelamatkan sementara First Republic pada Maret dengan mendepositkan 30 miliar dolar AS di bank untuk membantu mengisi kembali uang yang ditarik nasabah karena panik setelah dua bank menengah gagal dalam satu akhir pekan.

Pertumbuhan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa bank-bank besar menjadi terlalu kuat menurut WSJ, menambahkan bahwa pemerintahan Joe Biden dan beberapa pejabat FDIC telah bersikap skeptis terhadap merger bank yang dapat mempercepat pertumbuhan mereka.

Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement