Kredit Tumbuh Melambat, Sejumlah Bank Revisi Rencana Bisnis

Patricia Yashinta Desy Abigail
7 Juni 2023, 06:59
Kredit Tumbuh Melambat, Sejumlah Bank Revisi Rencana Bisnis
Donang Wahyu|KATADATA
OJK menerima sejumlah bank yang menyampaikan revisi target pertumbuhan kredit. OJK mencatat, pada April pertumbuhan kredit tumbuh melambat dibanding Maret.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan pada April 2023 tercatat tumbuh 8,08% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 6.464 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut melambat dibanding Maret lalu sebesar 9,93%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, ada bank-bank yang melakukan perubahan rencana bisnis bank atau RBB. Walau begitu, masih ada bank yang menunjukkan optimisme bahwa kredit dapat tumbuh dua digit di 2023.

"Kami telah menerima bank yang melakukan revisi target pertumbuhan kredit," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Selasa (6/6).

Menurutnya, optimisme laju kredit tetap tumbuh seiring dengan pemulihan pandemi dan  peningkatan perekonomian domestik. Sentimen positif lainnya yaitu adanya pemilu 2024, yang akan menumbuhkan konsumsi masyarakat dan otomatis akan meningkatkan kredit.

Selain itu, Dian juga memaparkan kredit modal kerja tumbuh 0,55% dan konsumsi tumbuh 0,32%, serta kredit investasi terkontraksi 0,16%. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada April 2023 tercatat menurun menjadi 6,82% secara tahunan dibanding Maret 2023 yaitu 7% menjadi Rp 7.996 triliun. 

Dia mengatakan, DPK yang turun utamanya didorong penurunan pada tabungan. Likuiditas industri perbankan pada April 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga.

Rasio Alat Likuid Non-Core Deposit (AL/NCD) tercatat 118,25%, turun dibandingkan Maret 128,87%. Di sisi lain, Alat Likuid DPK (AL/DPK) 26,58%, menurun dibandingkan Maret 2023 yakni 28,9%.

Advertisement

"Meskipun menurun namun masih jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%," katanya.

Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,78%, masih besar dibandingkan Maret 2023 0,72%. Selanjutnya NPL gross 2,53% dibandingkan Maret 2023 2,49%. Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp 19,42 triliun menjadi Rp 386 triliun dibandingkan Maret 2023 Rp 405,42 triliun.

Dian mengatakan jumlah nasabah juga menurun menjadi 1,74 juta nasabah dibandingkan Maret 2023 yaitu 1,83 juta nasabah. Risiko pasar juga menurun ditinjau dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,60% dari Maret 2023 1,44%, jauh di bawah threshold 20%.

Sementara, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan turun tipis menjadi 24,57% dari Maret 2023 yaitu 24,69%. Dian mengatakan OJK akan mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan dalam aspek manajemen risiko.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait