Penurunan Saham GOTO Jelang Pengumuman Kinerja, Ada Apa?

Syahrizal Sidik
10 Agustus 2023, 14:51
Penurunan Saham GOTO Jelang Pengumuman Kinerja, Ada Apa
Dokumentasi GOTO
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), tiba-tiba turun tajam pada perdagangan Rabu kemarin (9/8) dengan pelemahan 10,58% ke level Rp 93 setiap saham.

Meski saham GOTO per hari ini mulai kembali naik 2,15% ke level Rp 96 per saham, namun saham emiten merger Gojek dan Tokopedia ini masih melaju di bawah Rp 100 setiap unitnya.

Saham GOTO berangsur turun menjelang pengumuman kinerja keuangan kuartal kedua yang rencananya baru akan diumumkan pekan depan. Penurunan saham GOTO terjadi di tengah kekhawatiran para pelaku pasar mengenai potensi salah satu investornya, SoftBank yang kemungkinan akan lebih agresif melakukan penjualan saham setelah kinerja keuangan mereka turun di kuartal kedua tahun ini. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, M Nafan Aji Gusta berpendapat, investor saat ini sangat menantikan kinerja keuangan GOTO terutama dari aspek kemampuan perusahaan untuk mencapai profitabilitas. 

"Saya melihat SoftBank sudah melakukan observasi dan riset terkait potensi kinerja GOTO. Secara bottom line, masih perlu kesabaran tinggi, sejauh ini masih belum mencapai profitabilitas," kata Nafan, kepada Katadata, Jumat (11/8). 

Oleh sebab itu, Nafan menekankan agar manajemen GOTO konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik agar segera mencatatkan keuntungan. "Sentimen negatif penurunan saham GOTO karena terkait kekhawatiran investor terkait potensi kinerja bottom line GOTO sendiri. Harapan investor, GOTO ini kapan bisa profitable, mesti menunggu EBITDA positif," ujar dia.

Senada, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma, kepada Katadata menuturkan, saham GOTO sebenarnya sempat mengalami kenaikan (rebound) saat masuk menjadi anggota indeks Morgan Stanley Capital Index (MSCI) pada akhir Mei lalu dan diiringi aksi beli investor asing. 

Namun, kata Suria, manajemen GOTO harus membuktikan bahwa angka kerugian di kuartal kedua ini dapat ditekan untuk mencapai profitabilitas. "Saat ini concern terkait GOTO adalah tingkat keberhasilan mereka menaikkan take rate untuk menekan kerugian," ujarnya. 

Sebagaimana diketahui, GOTO masih mencatat kerugian Rp 3,86 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Kerugian ini turun 40,3% dibanding periode kuartal pertama di tahun sebelumnya Rp 6,47 triliun.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, GOTO tercatat mengantongi kenaikan pendapatan bersih senilai 123% menjadi Rp 3,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,5 triliun.

GOTO membukukan nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 149 triliun, tumbuh 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) senilai Rp 140 triliun. Dari angka GTV ini GOTO meraup pendapatan bruto Rp 5,2 triliun, tumbuh 14,3%.

SoftBank Rugi di Kuartal Kedua 

Di sisi lain, salah satu investor GOTO, SoftBank yang mencatatkan kerugian di kuartal kedua tahun ini turut menjadi perhatian pelaku pasar.

Grup SoftBank melaporkan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 477,6 miliar yen yang setara $3,3 miliar hingga semester pertama 2023. Angka ini jauh di bawah perkiraan analis yang diprediksi meraup laba 75 miliar yen. Tetapi, situasinya jauh lebih baik daripada kerugian tajam 3,16 triliun yen pada periode akhir Desember 2022 lalu. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...