7 Perusahaan Beraset Jumbo Antre IPO di Bursa hingga Awal September
Bursa Efek Indonesia mencatat aktivitas penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO di paruh kedua tahun ini masih semarak. BEI mencatat, sebanyak 26 perusahaan berada dalam pipeline pencatatan saham bursa hingga awal September 2023.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, sampai dengan 1 September 2023 terdapat 64 emiten baru yang melantai di bursa saham domestik dengan dana yang dihimpun mencapai Rp 49,2 triliun.
Nyoman merinci, dari 26 perusahaan yang berada dalam pipeline, sebanyak empat perusahaan masuk kategori aset skala kecil, atau memiliki aset di bawah Rp 50 miliar. Hal ini merujuk pada klasifikasi aset berdasarkan POJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Sebanyak 15 perusahaan memiliki aset skala menengah yang berkisar antara Rp 50 miliar dan Rp 250 miliar. Sedangkan, tujuh perusahaan lainnya masuk kategori aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
Berikut rincian perusahaan yang akan IPO berdasarkan sektornya:
• 4 Perusahaan dari sektor barang baku
• 3 Perusahaan dari sektor barang konsumen non primer
• 7 Perusahaan dari sektor barang konsumen primer
• 2 Perusahaan dari sektor energi
• 0 Perusahaan dari sektor finansial
• 2 Perusahaan dari sektor kesehatan
• 2 Perusahaan dari sektor industri
• 1 Perusahaan dari sektor infrastruktur
• 1 Perusahaan dari sektor properti & real estate
• 2 Perusahaan dari sektor teknologi
• 2 Perusahaan dari sektor transportasi & logistik
Secara terpisah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyatakan, penghimpunan dana di pasar modal pada tahun ini akan lebih berat karena menghadapi risiko dari sisi global dan tahun pemilu. Sehingga, OJK merevisi target penghimpunan dana di bursa Tanah Air menjadi hanya Rp 200 triliun ketimbang tahun 200 senilai Rp 233 triliun.
Hingga 9 Agustus 2023, OJK telah mengeluarkan pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum sebanyak 141 dengan total emisi sebesar Rp 165,22 triliun.
Dari jumlah tersebut 57 diantaranya adalah emiten baru. Pencatatan saham di Indonesia merupakan yang terbanyak di ASEAN dan menjadi keempat terbesar di kawasan gl