Gerak IHSG Diprediksi Terbatas, Analis Jagokan Saham ASII hingga BBRI
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi konsolidasi atau bergerak mendatar pada perdagangan awal pekan ini, Senin (30/10). Jumat akhir pekan lalu, IHSG ditutup naik 0,66% ke level 6.758 dengan kapitalisasi pasar Rp 10.561 triliun.
Phintraco Sekuritas mengatakan pasar akan mengantisipasi hasil keputusan The Federal Open Market Committee (FOMC) atau dewan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve pada 1 November 2023 waktu setempat. Bank Sentral AS ini diperkirakan akan menaikkan The Fed Rate sebesar 25 basis poin (bps).
"Antisipasi pasar menjelang FOMC The Fed berpotensi memicu kecenderungan capital outflow dan kembali menekan nilai tukar Rupiah," tulisnya dalam riset, Senin (30/10).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham defensif dan berpotensi menguat antara lain PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Selanjutnya, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) pada Senin (30/10).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.700, 6.666 dan 6.633. Sedangkan level resisten berada di 6.821, 6.908 dan 6.968.