IHSG dan Bursa Asia Kompak Melemah, Saham Emiten Prajogo Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,47% ke level 6.961 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (21/11).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 9,06 triliun dengan volume 22,29 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.094.171 kali.
Sebanyak 225 saham menguat, 297 saham terkoreksi, dan 231 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 11.018,03 triliun.
Investor aktif mentransaksikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 948 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 654 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 541 miliar hingga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp 521 miliar.
Sementara itu, bursa saham Asia seluruhnya berada di zona merah. Indeks Nikkei 225 turun 0,10%, Hang Seng turun 0,25%, turun 0,01%, dan Straits Times turun 0,55%.
Sementara sektor-sektor mayoritas berada di zona merah. Penurunan dipimpin oleh sektor infrastruktur 3,38%. Adapun saham di sektor infrastruktur yang berada di zona merah misalnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 3,85% atau 16 poin menjadi Rp 400 per saham.
Saham PT PP Tbk (PTPP) meningkat 1,64% atau 10 poin ke posisi Rp 600 per saham. Serta PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 1,46% atau 6 poin Rp 404 per saham.
Saham top gainers:
- PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
- PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
- PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX)
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
Saham top losers:
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
- PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).