Performa Saham Emiten Bank BUMN di 2023, BSI Melesat 36%
Bank-bank Badan Usaha Milik Negara atau BUMN memperlihatkan performa sahamnya sejak awal 2023 atau year to date (ytd) hingga 20 Desember 2023 ini. Performa saham bank-bank pelat merah terpantau bervariatif.
Menelisik data pergerakan saham, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BRIS menjadi emiten bank BUMN yang performa sahamnya paling baik. Saham BRIS melesat 36,05% sejak awal Januari 2023 jika dibandingkan saham-saham bank BUMN lainnya.
Posisi kedua ditempati Bank Mandiri yang naik 19,9% sejak awal tahun 2023, lalu posisi ketiga diisi oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI yang meningkat 13,28%. Sementara performa saham PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BBTN terpantau merosot 9,63%.
Peringkat | Nama Bank | Performa Saham(Year to Date/Ytd) |
1. | PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) | 36,05% |
2. | PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) | 19,9% |
3. | PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) | 13,28% |
4. | PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) | 12,85% |
5. | PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) | - 9,63% |
Data diolah oleh penulis Katadata.co.id
Berikut laporan pergerakan saham-saham Bank BUMN :
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Bank Mandiri resmi melantai di bursa pada 14 Juli 2003 dengan dengan harga penawaran Rp 675 per saham. Dana yang terkumpul hingga Rp 1,97 triliun dari penawaran perdananya. Bank pelat merah ini genap 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia.
Pergerakan sahamnya sejak awal tahun 2023 naik 19,9% hingga hari ini atau year to date (ytd). Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 14.30 WIB, harga saham BMRI turun 0,84% ke level Rp 5.925 dari level penutupan Selasa (19/12), yakni Rp 5.975 per saham. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona merah dengan Rp 5.900 per saham sebagai level paling rendah.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 33,23 juta dengan nilai transaksi Rp 196,97 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 3.978 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 553 triliun.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Empat bulan setelah Bank Mandiri melantai di BEI, Bank Rakyat Indonesia menyusul laksanakan pencatatan perdana saham di bursa pada 10 November 2003 lalu dengan dengan harga penawaran Rp 875 per saham. Dana yang terkumpul dari penawaran perdana itu mencapai Rp 4,17 triliun dengan mengeluarkan saham sebanyak 4,76 miliar.
Sejak awal tahun 2023 sampai hari ini saham BBRI ini melesat 12,85%. Harga saham BBRI terkerek 0,45% ke level Rp 5.575 dari level penutupan Selasa (19/12), Rp 5.550 per saham. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona hijau dengan Rp 5.700 per saham sebagai level paling tinggi.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 90,49 juta dengan nilai transaksi Rp 510,42 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 11.246 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 844,94 triliun.
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Selanjutnya ada Bank Negara Indonesia sebagai bank tertua BUMN yang melantai di BEI. BBNI telah mencatatkan sahamnya di bursa pada 25 November 1996. Harga yang ditawarkan pada saat pencatatan perdananya yakni Rp 850 per saham, hingga meraih dana hasil dari IPO senilai Rp 922,28 miliar dengan total saham yang dilepas 1,09 miliar.
Saham BNI turut memperlihatkan kenaikan sahamnya hingga 13,28% sejak Januari 2023. Sementara sampai pukul 14.30, harga saham BNI naik 0,48% ke level Rp 5.225 dari level penutupan Selasa (19/12), yakni Rp 5.200 per saham.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 24,56 juta dengan nilai transaksi Rp 127,88 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 3.421 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 194,88 triliun.
4. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
Bank milik BUMN selanjutnya yaitu Bank Tabungan Negara atau BTN. Bank berkode saham BBTN ini resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 17 Desember 2009. Nilai IPO yang dipasang perusahaan saat itu Rp 800 per saham, serta saham yang ditawarkan ke publik 2,36 miliar. BTN meraih dana IPO senilai Rp 1,89 triliun.
Tidak seperti BMRI, BBRI, dan BBNI, saham BTN justru merosot 9,63% sejak awal 2023. Hari ini, harga saham BTN ambles 0,81% ke level Rp 1.220 dari level penutupan Selasa (19/12), yakni Rp 1.230 per saham. Harga sahamnya sempat naik ke level Rp 1.235 per saham sebagai level tertinggi, sementara Rp 1.210 sebagai level terendah.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 16,39 juta dengan nilai transaksi Rp 20,03 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 1.627 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 17,12 triliun.
5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Satu-satunya bank BUMN syariah ini melantai di BEI pada 9 Mei 2018 dengan saham yang dijual sebanyak 2,62 miliar. Dari saham yang dijual perdana ini, BRIS mendapatkan 1,34 triliun.
Walau tergolong lebih muda dibandingkan bank-bank BUMN lain, saham BSI justru yang paling melesat sampai 36,05% sejak awal Januari 2023. Harga saham BRIS naik 2,64% ke level Rp 1.750 hari ini, jika dibandingkan level penutupan Selasa (20/12) yakni Rp 1.705. per saham. Sejak pembukaan perdagangan, saham BRIS meelaju sampai melembus level tertingginya di Rp 1.765 per saham.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 29,31 juta dengan nilai transaksi Rp 51,13 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 5.430 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 80,73 triliun.