100 Emiten Masuk Papan Pemantauan Khusus Sepanjang 2023, Ini Daftarnya

Sebanyak 100 perusahaan masuk dalam papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2023. PT Net Visi Media atau NETV menjadi emiten pertama di 2023 yang masuk ke papan pemantauan khusus tersebut. 

NETV masuk ke kriteria nomor lima yaitu memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir. Terdapat juga emiten Badan Usaha  Milik Negara (BUMN) yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang perdagangan sahamnya masih dibekukan oleh bursa. Selanjutnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang turut tercatat di papan pemantauan khusus. 

Secara keseluruhan, jumlah perusahaan tercatat yang masuk ke papan pencatatan khusus bursa ada 190. Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan papan pemantauan khusus sebagai salah satu upaya bursa melindungi investor ritel. Bursa juga membuat notasi khusus, sehingga investor dapat mempertimbangkan konsekuensi saat ingin membeli saham. 

"Kami tidak bisa melarang investor untuk membeli saham, makanya ada notasi sebagai rambu di awal mereka sebelum membeli," kata Iman kepada Katadata.co.id, dikutip Rabu (27/11). Dirinya juga menyebut BEI terus memonior setiap perusahaan-perusahaan tercatat.

Adapun setiap perusahaan yang masuk papan pengawasan khusus memiliki kriteria yang beragam seperti berikut: 

1. Harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di pasar reguler mapun rasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp 51,00.
2. Laporan Keuangan Auditan terakhir mendapatkan opini tidak menyatakan pendapat.
3. Tidak membukukan pendapatan atau tidak terdapat perubahan pendapatan pada Laporan Keuangan Auditan atau interim dibandingkan dengan laporan keuangan yang disampaikan sebelumnya.
4. Perusahaan tercatat yang merupakan perusahaan tambang minerba atau induk dari perusahaan tambang minerba yang belum memperoleh pendapatan dari bisnis inti hingga tahun buku keempat sejak tercatat di Bursa.
5. Memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.
6. Tidak memenuhi persyaratan untuk dapat tetap tercatat di Bursa sebagaimana diatur Peraturan Nomor I-A dan I-V yakni terkait saham free float.
7. Memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp 5 juta dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10 ribu saham selama enam bulan terakhir.
8. Perusahaan tercatat dalam kondisi dimohonkan PKPU, pailit, atau pembatalan perdamaian.
9. Anak perusahaan yang kontribusi pendapatannya material terhadap perusahaan tercatat, dalam kondisi dimohonkan PKPU, pailit, atau pembatalan perdamaian.
10. Dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
11. Kondisi lain yang ditetapkan oleh Bursa setelah memperoleh persetujuan atau perintah Otoritas Jasa Keuangan

Berikut daftar perusahaan tercatat yang masuk ke Papan Pemantauan Khusus BEI sepanjang 2023: