Allo Bank mengalihkan aset dan liabilitas senilai Rp 1,88 triliun kepada Bank Mega karena akan fokus mengembangkan layanan secara digital dan mengurangi kantor cabang.
Saat ini Grup Salim kembali agresif di bisnis keuangan dan tercatat menjadi pemegang saham di beberapa bank di Tanah Air. Pengamat menilai, Grup Salim berpeluang kembali mengakuisisi bank-bank kecil.
Bukalapak dan Grab berpatisipaisi dalam aksi korporasi penambahan modal Allo Bank. Keduanya menambah daftar startup yang merambah bank digital Indonesia, selain GoTo dan Traveloka.
Bukalapak menjelaskan, investasi ke Allo Bank bertujuan melengkapi layanan keuangan seperti bank digital dan pinjaman. E-commerce ini berfokus menyasar UMKM.
Bukalapak akan mengambil 2,49 miliar saham baru Allo Bank atau 11,49%, sedangkan Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,3 miliar atau 6% dari total saham.
Sepanjang 2021 harga saham Allo Bank sudah tumbuh 3.417 %. Seraya kenaikan harga sahamnya, kini Allo Bank memiliki kapitalisasi pasar sebanyak Rp 88,79 triliun.
OJK memberikan izin Allo Bank di antaranya untuk memberikan layanan pembukaan rekening, dompet digital (e-wallet), pay later, uang tunai, dan produk QRIS untuk pedagang.
Berkaca dari aksi korporasi sebelumnya, ada dua nama yang pernah terkait dengan CT Corpora, dan berpotensi menjadi calon investor strategis Allo Bank, yaitu Mitsui dan Salim Group.