Saham BREN terus mengalami tekanan setelah gagal masuk indeks bergengsi Financial Times Stock Exchange (FTSE) Global Equity. Kegagalan ini karena BREN masuk papan pemantauan khusus full call auction.
Gagalnya PT Barito Renewables Energy Tbk masuk ke dalam indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) Global Index Quarterly nampaknya menjadi angin segar bagi empat saham bank besar di bursa.
Financial Times Stock Exchange (FTSE) Global Equity Index Quarterly menunda PT Barito Renewables Energy Tbk atau saham BREN masuk indeks bergengsi tersebut periode Juni 2024.
Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Tbk (BREN) melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, sedang merealisasikan penambahan kapasitas 116 Mega Watt (MW) kapasitas total panas bumi.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) akan membagikan dividen tunai sebesar US$ 16,75 juta atau setara Rp 272,01 miliar dari perolehan laba bersih tahun buku 2023.
Saham emiten energi terbarukan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) langsung anjlok 10% pada perdagangan Selasa ini (29/5) seusai otoritas bursa mencabut suspensi sahamnya.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menyampaikan penjelasan terkait suspensi dan pergerakan harga sahamnya yang meroket secara signifikan kepada otoritas bursa.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 160 juta pada tahun ini untuk berbagai kegiatan pengembangan perusahaan.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan saham dua bank jumbo PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) serta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi favorit asing Rabu kemar