PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memperbanyak portofolio bisnis energi baru terbarukan (EBT) seiring gerakan transisi energi yang digaungkan pemerintah.
Dua emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) aktif melakukan aksi korporasi akuisisi memasuki awal tahun 2024.
Larisnya saham BREN oleh asing terjadi di tengah proyeksi masuknya saham perusahaan yang bergerak di bisnis energi baru terbarukan (EBT) itu ke Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencatatkan penambahan modal kepada anak usahanya yaitu Star Energy Group Holdings Pte US$ 162,5 juta yang setara Rp 2,5 triliun.
Anak Perusahaan Barito Renewables (BREN), PT Barito Wind Energy (Barito Wind), dan ACEN Investments HK Limited(ACEN HK), mengakuisisi tiga PLTB di Indonesia.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), membantah kabar terkait rencana akuisisi perusahaan pertambangan emas Grup Rajawali, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI).
Saham BREN, atau PT Barito Renewables Energy Tbk terus mencetak rekor kenaikan dan menjadi perhatian para pelaku pasar sejak perdana melantai di bursa saham pada 9 Oktober 2023 lalu.
Nilai kapitalisasi pasar atau market cap perusahaan emiten energi terbarukan, BREN lagi-lagi naik kencang hingga membuat posisi BBRI tergeser di segi market cap.
Barito Renewables Energy atau BREN meraup laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 84,4 juta. Perusahaan ini IPO pada awal Oktober.
Bursa Efek Indonesia mencabut suspensi saham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mulai perdagangan Senin (13/11) ini.