PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggandeng PT Elektrika Konstruksi Nusantara (EKN) dalam pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi biomassa untuk co-firing PLTU.
PLN tengah mencari pasokan bahan baku biomassa selain dari kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan co-firing PLTU. Salah satu tantangan co-firing yaitu pasokan bahan baku biomassa yang terbatas.
Tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS) Manggar di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengolah 420 ton sampah per hari menjadi biomassa untuk co-firing PLTU Teluk Balikpapan milik PLN.
PLTU Teluk Balikpapan menargetkan penggunaan biomassa atau co-firing biomassa sebesar 3% pada akhir tahun ini sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi batu bara dan transisi energi.
PLN meminta regulasi khusus berupa pengenaan kewajiban penjualan dalam negeri atau DMO untuk penyaluran biomassa sebagai campuran atau co-firing batu bara PLTU milik PLN.
Produsen biomassa lebih tertarik memasarkan produk ke pasar luar negeri ketimbang PLN karena harga yang lebih menjanjikan dibanding penawaran dari pasar domestik.
Kementerian ESDM berupaya untuk menjamin keberlanjutan pasokan biomassa untuk PLN dengan mendorong pengusaha batu bara berkontribusi dalam penyediaan biomassa.