Sejumlah analis memperkirakan pelemahan rupiah masih akan berlanjut pada hari ini karena tertekan kinerja ekonomi dan kebijakan moneter Amerika Serikat.
Jumlah gelandangan di Amerika Serikat melonjak pada tahun ini hingga memecahkan rekor tertinggi. Jumlahnya naik 12% atau bertambah 70.650 orang dibandingkan laporan tahun sebelumnya.
Lapangan kerja yang masih meningkat dan tingkat pengangguran yang turun mengindikasikan masih kuatnya kondisi ekonomi Amerika Serikat. Ini menjadi sinyal The Fed tak akan buru-buru memangkas bunga.
Data terbaru lapangan kerja di AS menunjukkan kondisi ekonomi Amerika yang kuat. Lapangan kerja baru pada September mencapai 336.000, hampir dua kali lipat perkiraan pasar.
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II mencapai 2,4% secara tahunan, lebih cepat dari kuartal sebelumnya 2% dan di atas proyeksi perlambatan menjadi 1,8%.
Data ekonomi baru menunjukkan pertumbuhan Amerika Serikat tetap tangguh, sejumlah saham-saham perbankan terdongkrak di Wall Street setelah melewati stress test tahunan Fed.
Rupiah menguat seiring perkembangan data-data ekonomi AS yang menunjukkan potensi pelambatan ekonomi di AS, seperti data manufaktur, tingkat keyakinan konsumen, dan kekhawatiran terhadap perbankan.
Ekonomi Amerika masih kuat di tengah kejatuhan tiga bank, yakni Silvergate Bank, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank, tercermin dari data angka pengangguran yang masih menurun pada bulan lalu.