Pada 1 Juli 1953 Bank Indonesia diresmikan sebagai bank sentral oleh pemerintah. Sebelumnya peran tersebut dikendalikan De Javasche Bank (DJB) yang didirikan kompeni Belanda.
Fitch mempertahankan peringkat layak investasi Indonesia karena prospek pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang pemerintah terhadap PDB yang rendah.
Kenaikan suku bunga the Fed berdampak terhadap nilai tukar di sejumlah negara. Di Indonesia, kurs rupiah sudah melemah sekitar 1% mendekati level Rp 15.000 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun menegaskan tak terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya meski banyak bank sentral dunia mulai agresif mengerek bunganya.
Juda Agung dan Aida S. Budiman akan menggantikan poisisi dua Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng dan Rosmaya Hadi yang berakhir masa jabatannya pada awal tahun depan.
Induk Kredivo menggaet mantan menteri koordinator bidang perekonomian, ketua Kadin, dan eks diplomat AS. Fintech ini berencana IPO di Amerika dan Indonesia.
Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate sebesar 3,5% di tengah rencana percepatan tapering off The Fed.