Minyak mentah Brent dan WTI menyentuh level tertinggi sejak awal Maret 2020. Badan Energi Internasional memprediksi permintaan minyak masih lemah pada tahun depan.
Perkembangan vaksin Covid-19 yang positif akan membuat permintaan dan harga minyak pulih. Hilmi Panigoro memprediksi angkanya di US$ 50 hingga US$ 60 per barel pada kuartal ketiga tahun depan.
Kemajuan vaksinasi massal. Covid-19 kemungkinan tidak akan cepat. Fitch Ratings memperkirakan harga minyak mentah acuan dunia alias Brent masih lemah pada tahun depan.
OPEC+ belum mencapai kompromi tentang durasi pengurangan produksi minyak tahun depan. Sentimen perkembangan vaksin Covid-19 membuat harga minyak sepanjang bulan ini naik lebih 20%.
Pasar mendapat sinyal positif tidak ada kenaikan pasokan dari produsen utama minyak dunia pada 2021 dan keberhasilan pengembangan vaksin Covid-19 oleh Pfizer.
Langkah lockdown dan gelombang kedua pandemi Covid-19 di Eropa memicu penurunan harga minyak mentah dunia. Pelaku pasar pun harap-harap cemas dengan hasil pemilihan presiden AS.
Rata-rata harga minyak mentah dunia pada 2020 dan 2021 akan naik sedikit dibandingkan perkiraan Bank Dunia sebelumnya, seiring pemulihan ekonomi di beberapa negara di tengah pandemi Covid-19