GoTo, perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia mengungkapkan empat rencana bisnis setelah memperoleh dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) senilai Rp 15,8 triliun.
Saat debut perdana melantai di Bursa Efek Indonesia, nilai kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp 469 triliun, melampaui nilai kapitalisasi pasar PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 453 triliun.
GoTo resmi mencatatkan saham perdana di BEI, Senin pagi ini (11/4). Harga sahamnya pun melonjak. Bagaimana gurita bisnis perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia ini?
Selama masa penawaran umum saham perdana atau IPO pada 1-7 April 2022, saham GoTo disebut-sebut mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 15 kali.
PT Stockbit Sekuritas Digital, salah satu platform yang menyediakan e-IPO GOTO mencatat partisipasi investor yang membeli saham IPO GoTo meningkat 600%.
Melalui Program Saham Gotong Royong ini, GoTo ingin memberikan apresiasi kepada para mitra pengemudi yang telah turut bekerja sama membangun ekosistem GoTo dan berperan dalam perjalanan perusahaan.
GoTo menyiapkan Rp 3,1 triliun untuk GoTo Future Fund. Inisiasi ini berfokus untuk mendukung pencapaian target komitmen sustainability Zero Emission, Zero Waste, dan Zero Barrier.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah memenuhi ketentuan bursa mengenai minimal jumlah saham yang beredar atau free float.
GoTo Group masuk dalam daftar 100 perusahaan paling berpengaruh di dunia pada 2022 versi Majalah TIME, sejajar Google hingga Apple. Entitas gabungan Gojek dan Tokopedia akan IPO bulan ini.
Nilai emisi IPO GoTo pada tahun ini menjadi yang terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022 ini dengan nilai kapitalisasi pasar diperkirakan akan mencapai Rp400,3 triliun.
Dengan total sebanyak 1 triliun saham dan harga IPO mendekati Rp340 per saham maka valuasi dan nilai kapitalisasi pasar GoTo saat masuk bursa saham nantinya mencapai sekitar Rp340 triliun.