Pandemi Covid-19 telah mendorong naiknya kebutuhan akan jurnalisme data, seiring dengan meningkatnya kebutuhan publik akan informasi soal kesehatan dan pengecekan fakta.
Permasalahan terkait karya jurnalistik seharusnya diselesaikan terlebih dahulu melalui prosedur dan mekanisme yang tercancum di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Menyambut Hari Pers Sedunia yang jatuh pada 3 Mei, UNESCO menyerukan agar kemajuan teknologi digital perlu didukung oleh penghormatan terhadap kebebasan, privasi, dan keselamatan jurnalis.
Pemerintah sedang menyiapkan publisher rights atau aturan hak cipta jurnalistik. Aturan ini akan menyebabkan Google hingga Facebook terancam harus membayar berita lokal.
Mafindo meluncurkan Lentera Litera untuk mengajak masyarakat agar memahami proses kerja jurnalistik dan tidak menjadi korban narasi tanpa verifikasi yang bertebaran di media sosial.
Pemimpin Redaksi Rappler Maria Ressa dan Pemred Novaya Gazeta Dmitry Muratov yang meraih Nobel dianggap mewakili para jurnalis di seluruh dunia yang mendorong kebebasan berpendapat.
Pengurus baru Forum Pemred merupakan anggota perhimpunan, yang tidak diperbolehkan merangkap jabatan di pemerintahan, BUMN, BUMD, maupun lembaga politik.