Pertamina mendapatkan pinjaman US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 46 triliun untuk proyek perluasan kilang Balikpapan, yang akan menjadikan kilang tersebut lebih ramah lingkungan.
Pertamina telah mendapatkan pendanaan US$ 3,1 miliar atau setara Rp 46,15 triliun dari Export Credit Agency (ECA) dan beberapa lembaga keuangan komersial untuk penyelesaian proyek Kilang Balikpapan.
Pemberian pinjaman dari Bank Ekspor-Impor AS untuk ekspansi Kilang Balikpapan dikritik sebagai langkah mundur pemerintah AS dalam upaya mengurangi pembiayaan untuk energi berbasis fosil.
Sejak 2021 tercatat ada enam insiden kebakaran yang menimpa fasilitas kilang Pertamina, termasuk di dalamnya ledakan yang terjadi di kilang Pertamina Dumai, Riau, Sabtu (1/4).
Dari beberapa proyek, hanya ekspansi Kilang Balongan yang progresnya hampir selesai, meskipun proyek kilang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional.
Pertamina telah menjalankan empat proyek RDMP di Kilang Cilacap, Balongan, Dumai, dan Balikpapan, serta dua proyek new grass root refinery di kilang Bontang dan TUban.
Kerja sama Pertamina dan Air Liquide Indonesia dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengimplementasikan aspek tata kelola, sosial, dan lingkungan serta mendukung penurunan emisi Gas Rumah Kaca.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) akan bersinergi dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) untuk memastikan produksi dan suplai BBM ke masyarakat tetap dapat berjalan normal.