Satu pengurus yang dipecat terkait pertemuan dengan Presiden Israel. Tiga lainnya diberhentikan karena dinilai terlibat dalam organisasi Rahim yang berhubungan dengan negara tersebut.
Keberangkatan lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog, berbuntut panjang. Dua organisasi, PBNU dan Rahim bantah terlibat keberangkatan tersebut.
“Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Itu yang terus kita pegang,” kata Jokowi.
Pemerintah melalui Menteri ESDM Arifin Tasrif, mengumumkan bahwa izin pengelolaan tambang bagi Ormas keagamaan seperti NU kemungkinan selesai tahun ini.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut NU telah melakukan pengajuan untuk mendapatkan WIUPK dan melalui proses verifikasi sebelum mendapatkan izin tambang.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ormas NU akan mendapatkan wilayah izin usaha pertambangan di Kalimantan yang sebelumnya dikelola Kaltim Prima Coal (KPC).
Nahdlatul ULama merupakan ormas yang tak hanya fokus di bidang keagamaan saja, namun juga terjun ke bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Sederet ormas keagamaan bakal mendapatkan Izin Usaha Pertambangan atau IUP dari pemerintah. Beberapa ormas yang kemungkinan mendapatkan IUP tersebut di antaranya NU dan Muhammadiyah.
Presiden terpilih Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya mengenal Nahdlatul Ulama (NU) . Dia mengaku sudah merasa dekat dengan NU sejak menjadi prajurit TNI muda.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa PBNU akan mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan, pihaknya membutuhkan kekuatan organisasi keagamaan Islam seperti Nadhatul Ulama (NU) untuk menjalankan pemerintahan selanjutnya.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan organisasinya tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan di pilpres. Apa alasannya?