Kemenkes mencatat, pasokan Obat Covid-19 Molnupiravir mencapai 400 ribu tablet. Obat ini diklaim paling mujarab bila diberikan pada tahap awal infeksi virus corona.
Hasil uji coba menemukan bahwa obat Covid-19 melampaui kemampuan obat antivirus Molnupiravir buatan Merck & Co Inc (MRK.N) yang juga diklaim mengurangi risiko gejala parah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut obat Molnupiravir diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan saturasi oksigen darah di atas 95%, untuk mencegah masuk RS.
Keberhasilan Merck mengembangkan obat Covid-19 molnupiravir melambungkan harga sahamnya, sekaligus memukul harga saham produsen vaksin virus corona, seperti Pfizer dan Moderna.