Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) memprediksi tren investasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang.
Perbankan global disebut menyalurkan US$ 6,8 triliun atau lebih dari Rp 110.000 triliun (Rp 110 kuadriliun) untuk sektor energi fosil sejak disepakatinya Perjanjian Paris 2015 hingga saat ini.
PT PLN (Persero) melakukan kolaborasi pendanaan dengan World Bank, Canada Clean Energy & Forest Climate Facility dan Clean Technology Fund sebesar US$ 581,5 juta atau Rp 9,4 triliun.
Menko Luhut bertemu dengan Menteri Energi dan Infastruktur Uni Emirat Arab, Suhail Al Mazroui di sela perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Denpasar, Bali, Selasa (21/5).
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani membahas lebih lanjut skema pendanaan Energy Transition Mechanism atau Mekanisme Transisi Energi dengan presiden ADB Masatsugu Asakawa.
Transition financing adalah pembiayaan untuk mendukung peralihan dari praktik yang merugikan lingkungan menuju solusi yang lebih berkelanjutan, seperti energi terbarukan dan efisiensi energi.
PLN menyebut kebutuhan investasi untuk menambah kapasitas pembangkit listrik 80 GW mencapai Rp 2.387 triliun, termasuk untuk pembangunan transmisi 47.000 km.
Tiga bank internasional, HSBC, Standard Chartered, dan Bank of America, dilaporkan berminat untuk terlibat dalam pendanaan pensiun dini PLTU Cirebon-1.