Pertamina berencana mengusulkan proposal kepada pemerintah untuk menaikkan angka RON bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite dari level 90 menjadi 92.
Kementerian ESDM menyatakan BBM jenis Pertalite masih tersedia pada tahun depan. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan pemerintah tidak akan menghapus Pertalite tahun depan.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Parta Niaga, Irto Ginting, menjelaskan penyesuaian harga Pertamax mengacu pada rata-rata Means of Platts Singapore (MOPS) pada periode 25 Juli 2023 hingga 24 Agustus.
Harga bahan bakar minyak atau BBM Pertamax naik Rp 900 atau 7,2% menjadi Rp 13.300 per 1 September 2023, setelah tak bergerak sejak tiga bulan terakhir.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan rencana mengubah distribusi Pertalite menjadi Pertamax Green 92 masih berbentuk usulan yang sedang dikaji, dan belum diputuskan.
Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusidana mengatakan wacana subsidi Pertamax masih dalam pembahasan. Namun hal tersebut masih menunggu keputusan rapat terbatas.
Pertamina melaporkan angka penjualan produk BBM ramah lingkungan Pertamax Green 95 hingga 1 Agustus berada di kisaran 35.000 kiloliter (kl) sejak diluncurkan pertama kali pada Senin, 24 Juli 2023.
Pertamina meluncurkan Pertamax beroktan 92 dengan kandungan 5% bioetanol tersebut masih dijual secara terbatas di sepuluh SPBU di Surabaya dan lima SPBU di Jakarta.
Pemerintah dinilai harus meningkatkan keanekaragaman sumber bahan bakar nabati seiring rencana peluncuran Pertamax Green yang merupakan campuran Pertamax dengan bioetanol.
Pengusaha Pertamina Shop alias Pertashop meminta Pertamina untuk mengizinkan akses penjualan produk BBM Pertalite atau RON 90 dan ditetapkan sebagai pangkalan elpiji 3 Kg.