Sebagai wadah peningkatan kapasitas individu dan mengadvokasi kepentingan petani sawit, penting bagi petani untuk memahami bagaimana kelembagaan tani terbentuk.
Kelembagaan petani berperan penting bagi peningkatan kesejahteraan hingga penguatan legalitas. Namun, mayoritas petani sawit di Tanah Air belum berlembaga.
OJK terus mendorong peningkatan pendanaan oleh industri jasa keuangan kepada kelompok petani khususnya perkebunan kelapa sawit dengan skema yang inovatif dan mudah.
Anjloknya harga tandan buah segar sawit pasca larangan ekspor CPO, menyebabkan petani tidak mampu membeli pupuk yang naik hingga 300% sehingga produktivitas akan berkurang.
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia menyatakan bahwa rata-rata nasional harga TBS petani swadaya hanya Rp 1.700 per kg, sementara petani bermitra Rp 1.950 per kg.