Pertamina menjadi kontributor terbesar produksi minyak mentah Indonesia dengan catatan 566 ribu barel per hari (bph) atau 68% dari total produksi nasional.
Kementerian ESDM mendorong Pertamina agar mengeksploitasi migas di lapangan Zulu Blok ONWJ yang dinilai memiliki potensi sumber daya yang sangat besar.
Kementerian ESDM menyatakan target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030 masih bisa tercapai, dan menaruh harapan besar pada MNK dan EOR.
SKK Migas menargetkan 33 proyek migas onstream mulai tahun ini hingga 2027, yang akan berkontribusi pada pencapaian target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 bscfd gas pada 2030.
Komisi VII DPR menggelar rapat bersama SKK Migas dan sejumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas untuk membahas rencana kerja dan target produksi 2024.
Pertamina EP Zona 7 akan mengebor 19 sumur minyak di Jawa Bagian Barat tahun ini yang akan menghasilkan 1.203 barel minyak per hari dan 14,58 juta meter kubik gas setara minyak per hari.
Elnusa fokus mengimplementasi Studi Reservoir & Enhanced Oil Recovery (EOR) di sejumlah lapangan migas di Indonesia. Salah satunya yaitu di Blok Rokan pada 2023 bersama Pertamina Hulu Rokan.
Pertamina catatkan kinerja positif dari aset migasnya di luar negeri. Produksi migas sukses lampaui target hingga 112%, mencapai 112 ribu BOEPD dari target 194 ribu BOEPD.
SKK Migas menyebutkan beberapa kendala utama dalam mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030.
Sele Raya Belida berhasil meningkatkan produksi migas menjadi 2.800 barel setara minyak per hari (BOEPD) atau meningkat lebih dari 1.600 BOEPD di awal 2024.
SKK Migas menargetkan 15 proyek migas onstream pada tahun ini, dengan potensi tambahan produksi minyak 41,92 ribu barel per hari dan gas 324 juta standar kaki kubik per hari (MMSCF.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Sekjen DEN) Djoko Siswanto mengatakan ada empat cara yang harus dilakukan secara bersamaan jika pemerintah ingin meningkatkan kinerja lifting minyak.
KKKS Seleraya Belida sukses meningkatkan produksi minyak dari sumur Sungai Anggur Selatan-1 (SAS-1) dari 1.000 barel minyak per hari (BOPD) menjadi 2.000 BOPD.