Larisnya saham BREN oleh asing terjadi di tengah proyeksi masuknya saham perusahaan yang bergerak di bisnis energi baru terbarukan (EBT) itu ke Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Anak Perusahaan Barito Renewables (BREN), PT Barito Wind Energy (Barito Wind), dan ACEN Investments HK Limited(ACEN HK), mengakuisisi tiga PLTB di Indonesia.
Saham emiten milik Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk atau CUAN masih bertahan di dalam daftar saham yang paling banyak dibeli investor asing.
CEO Barito Renewables Hendra Tan, mengatakan akuisisi PLTB Sidrap menandai awal dari jejak langkah perseroan di bidang energi terbarukan selain panas bumi.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meningkat 1,42% ke level 7.159,598 pada perdagangan Jumat (8/12) dari 7.059,195 pada penutupan pekan lalu. Saham BREN, CUAN hingga TLKM diborong asing.
Kunci yang membuat Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia tak lain melalui kucuran dana dari emiten-emiten miliknya. Lalu mana yang masih menarik untuk diakumulasi?
Efek Prajogo Pangestu membuat saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) laris manis dibeli investor asing pada perdagangan Kamis (7/12).
Saham emiten geothermal milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) lagi-lagi melonjak. Alhasil BREN menggeser BBCA di posisi pucuk market cap.
Kenaikan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang sudah sangat tinggi ternyata masih mampu membuat jumlah pemegang sahamnya bertambah banyak.