Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri dari posisi direktur utama Bukalapak dan menjadi anak buah Menteri Luhut. Komisaris pun mengusulkan Willix Halim sebagai pengganti.
Bukalapak menjelaskan, investasi ke Allo Bank bertujuan melengkapi layanan keuangan seperti bank digital dan pinjaman. E-commerce ini berfokus menyasar UMKM.
Di bawah kepemimpinan Rachmat, Bukalapak juga bekerja sama dengan Grab dan Elang Mahkota Teknologi (Emtek) membuat program ‘Kota Masa Depan’ atau Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan.
Sejumlah sekuritas rekomendasikan beli pada saham Bukalapak dengan target harga di atas Rp 1.000 per saham. Proyeksi positif setelah saham Bukalapak tersungkur.
Menurut dia, harga penawaran umum perdana saham Bukalapak yang ditetapkan sudah melalui proses panjang. Jadi, penentuan sudah matang dan rentang harga sudah adil bagi investor.
Sejak IPO di Bursa Efek Indonesia awal Agustus lalu, harga saham Bukalapak sudah turun 12,35% dari level harga penawaran perdana sahamnya, yakni Rp 850.
Bukalapak mencatatkan total nilai pemerosesan atau processing value (TPV) semester I 2021 senilai Rp 56,7 triliun atau tumbuh 54% dari periode sama tahun lalu Rp 36,8 triliun.