Bursa Wall Street bergerak fluktuatif pada perdagangan Kamis (20/6). Karena kinerja S&P 500 turun melewati level 5.500 untuk pertama kalinya setelah kenaikan tinggi saham Nvidia.
Indeks saham S&P 500 naik dan mencatat rekor penutupan tertinggi untuk keempat kalinya berturut-turut imbas rilis data yang menunjukkan berkurangnya tekanan pada inflasi.
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu (12/6), dengan S&P 500 melonjak ke rekor baru dan ditutup di atas 5.400 untuk pertama kalinya.
Indeks saham S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai rekor penutupan baru pada perdagangan Selasa (11/6). Harga saham Apple melonjak ke level tertinggi sepanjang masa.
Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan April 2024 berada di level 52,9. Melampaui PMI Manufaktur ASEAN yang rata-rata berada di level 51,0.
Nasdaq yang didominasi saham teknologi naik 1,14% ke level 16.274,94 kemudian mencapai level tertinggi baru di 16.302,24 selama sesi perdagangan Jumat (1/3).
Indeks bursa Amerika Serikat ditutup turun pada hari Rabu (28/2). Salah satunya pemicunya adalah sentimen akan penantian laporan inflasi yang akan dirilis pada akhir minggu ini. Bagaimana situasinya?
Indeks bursa Amerika Serikat (AS), Nasdaq dan S&P 500 kompak menguat pada penutupan perdagangan hari Selasa (27/2). Investor menantikan data inflasi yang dirilis pekan ini.
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada hari Jumat (9/2) setelah data revisi inflasi bulan Desember dirilis lebih rendah daripada laporan sebelumnya. Bagaimana indeks penopangnya?
Reli indeks S&P 500 ini didorong oleh kenaikan harga saham-saham megacaps dan chip, termasuk Nvidia karena para investor bertaruh pada teknologi kecerdasan buatan.