PT Permodalan Nasional Madani atau PNM menerbitkan obligasi berkelanjutan V tahap II tahun 2024 dengan jumlah pokok obligasi Rp 1,67 triliun. Bunga yang ditawarkan mulai 6,4%.
Kemenkeu menyebut investor SBN Ritel masih didominasi kalangan milenial dan generasi Z. Untuk itu, Kemenkeu telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menggaet lebih banyak investor muda.
Kementerian Keuangan menargetkan penerbitan SBN Ritel bisa mencapai Rp 140 triliun-Rp 160 triliun pada tahun ini. Target tersebut lebih tinggi dari realisasi 2023 dan 2022.
Bank Indonesia (BI) menyerap SBN senilai Rp 8,8 triliun untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang melemah sejak awal tahun. Dengan strategi itu, likuiditas rupiah juga makin kuat.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank akan melunasi pembayaran pokok atas obligasi berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2017 seri D senilai Rp 1 triliun.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan menerbitkan dan menawarkan obligasi berkelanjutan V tahap II tahun 2024 dengan jumlah emisi Rp 1,5 triliun.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengumumkan dua bank menyetujui perpanjangan jangka waktu pembayaran kupon Medium Term Notes (MTN) III PT Waskita Karya Realty Tahun 2022.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menerbitkan sukuk mudharabah subordinasi jangka menengah senilai Rp 200 miliar. Surat utang tersebut mengalami kelebihan permintaan 1,75 kali.
Presiden Jokowi memintah perbankan untuk meningkatkan peningkatan penyaluran kredit. Sebab, banyak masyarakat membeli surat berharga sehingga perputaran uang di sektor riil kering.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pemerintah Indonesia telah menerbitkan sukuk ritel hijau (retail domestic green sukuk) senilai Rp 21,8 triliun sejak 2019 hingga 2022.