Pavel Durov, CEO Telegram, ditangkap di Perancis akibat moderasi konten yang lemah; kejadian ini memunculkan keraguan tentang masa depan aplikasi yang memiliki 950 juta pengguna.
Menurut pihak berwenang Prancis, Pavel Durov masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena tuduhan serius terhadap Telegram, termasuk memfasilitasi kegiatan ilegal, seperti perdagangan narkoba.
Miliarder asal Rusia sekaligus pemilik aplikasi perpesanan Telegram, Pavel Durov, ditangkap di bandara Le Bourget, Perancis, Sabtu (24/8) malam. Melansir sumber Reuters, Durov ditangkap karena lemahny
Pavel Durov ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan awal polisi atas dugaan mengizinkan berbagai macam kejahatan karena kurangnya moderator di Telegram dan kurangnya kerja sama dengan polisi.
Telegram menggalang modal senilai US$ 330 juta atau sekitar Rp 5,18 triliun lewat penjualan obligasi. Perusahaan menargetkan untung dan melantai di bursa saham.
Agar aktivitas mengirim pesan semakin menarik, pemilihan stiker akan membuat pesan yang ingin disampaikan lebih mudah disimak. Cara memindahkan stiker Telegram ke WhatsApp.