CEO IESR Fabby Tumiwa mengatakan keengganan pemerintah dan PLN untuk mewujudkan pensiun dini PLTU batu bara merupakan kemunduran komitmen transisi energi.
IESR memperkirakan bahwa setiap pekerjaan yang hilang di tambang batu bara atau PLTU akan tergantikan oleh tiga hingga lima pekerjaan baru di sektor energi terbarukan (green jobs).
Berdasarkan skenario minimal dalam kajian SUSTAIN — menggunakan patokan Harga Batubara Acuan (HBA) Oktober 2023 — penerapan bea keluar berpotensi menghasilkan US$5,63 miliar atau sekitar Rp 90 triliun
PLTU Cirebon-1 menggunakan teknologi supercritical boiler, sehingga pembakaran lebih sempurna dengan residu lebih sedikit dibandingkan teknologi subcritical boiler.
Melalui PLN, Indonesia memperluas kolaborasi global untuk mempercepat transisi energi terbarukan dan membangun pasar karbon yang transparan dan berkeadilan.
Bahlil dinilai sebagai tokoh penting dalam mendorong transformasi energi nasional melalui sejumlah program strategis seperti pengembangan green energy, percepatan investasi EBT.
Indonesia menegaskan bahwa transisi menuju ekonomi rendah karbon harus bersifat adil, tidak menambah beban utang, dan didukung hibah yang dapat diprediksi.
COP30 di Belem juga melipatgandakan pendanaan adaptasi dan mengoperasionalkan dana kerugian dan kerusakan (loss and damage) yang disepakati pada COP28.
Menurut Purnomo, keterlambatan pencapaian ini disebabkan oleh sejumlah faktor fundamental, dari teknologi yang belum siap, keekonomian yang belum kompetitif, aturan dan insentif yang belum memadai.
Indonesia harus memperkuat kapasitas produksi komponen surya, baterai, dan kendaraan listrik dengan memanfaatkan kekayaan mineral sebagai fondasi industri masa depan.