Emiten nikel Grup Harita PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) di sembilan bulan pertama tahun 2023 mencatatkan laba bersih Rp 4,5 triliun atau naik 24% dibanding periode yang sama di tahun lalu.
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.15 WIB, harga saham Harita Nickel naik 1,60% ke level Rp 1.270 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 1.250.
IPO entitas nikel Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mengalami kelebihan permintaan atau oversubribed sebanyak 7 kali.
Harita Nickel membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak dalam proses hilirisasi nikel khususnya dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik akan baterai.
Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) berada di posisi strategis untuk mendapatkan keuntungan dari meningkatnya kebutuhan baterai isi ulang di industri kendaraan listrik.
Entitas nikel Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mematok harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 1.250 per saham.
Dalam waktu dekat akan ada dua perusahaan nikel yang akan segera melantai di BEI yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).
Besaran potensi dana IPO Trimegah Bangun Persada (NCKL) berpotensiyang terbesar tahun ini dan mengalahkan Pertamina Geothermal Energy (PGEO). Sahamnya berpeluang oversubscribed.
Kekayaan kakek terkaya di Indonesia alias Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (94 tahun), pemilik Grup Harita melonjak tajam. Posisi Lim Hariyanto kini berada di posisi ke-6 orang terkaya di Indonesia.
Tambang nikel milik Grup Harita, Trimegah Bangun Persada (NCKL) akan melepas 12% sampai13% saham ke publik dalam aksi korporasi IPO. Lebih rendah dari yang disetujui OJK sebanyak 18% saham.