Belasan konstruksi rangka bangunan setinggi tiga lantai mulai diselimuti debu di kawasan megaproyek Meikarta yang berbatasan dengan Desa Jayamukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Beberapa tiang pancang bangunan dari beton dengan panjang sekitar delapan meter cuma teronggok di samping kontruksi tersebut.

Tak ada crane dan eskavator yang beroperasi untuk membangun kontruksi. Para pekerja pun tak tampak ketika Katadata.co.id mengunjungi kawasan kerja tersebut pada Jumat (19/10) lalu. Area itu seolah mati suri, dan jauh dari gambaran pembangunan sebuah kota baru Meikarta yang memiliki puluhan menara apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

Kondisi berbeda 180 derajad ketika Katadata.co.id mendatangi area yang sama pada September tahun lalu. Kala itu, sepanjang hari, suara bising dari alat-alat bor pemasang tiang pancang terdengar hingga ke rumah warga desa yang berjarak 100-an meter dari lokasi proyek.

Puluhan buldoser dan alat berat lainnya bekerja mengeruk tanah menjadi pondasi bangunan. Beberapa crane berwarna kuning tampak bergerak tak henti. Bak sebuah ekstravaganza, gemuruh pembangunan megaproyek itu dilengkapi ratusan balon raksasa aneka warna dengan tulisan Meikarta yang mengangkasa di atas lahan puluhan ribu hektare tersebut.

Meikarta
Proses pembangunan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, 18 September 2017. (Arief Kamaludin|KATADATA)

Selain meredupnya kesibukan kerja proyek dibandingkan setahun lalu, kini tak ada lagi pagar pembatas sepanjang 8 kilometer (km) yang pernah memisahkan areal proyek dengan pemukiman penduduk. Pagar pembatas sudah  dirobohkan pada Senin lalu (15/10), bersamaan dengan pengumuman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar perkara suap dalam proses perizinan Meikarta.

Pembongkaran pagar dilakukan setelah beberapa bulan aktivitas di proyek Meikarta berhenti sama sekali. "Tidak berfungsinya sudah cukup lama. Tapi dibongkarnya (alat berat) baru-baru," kata Mega (27) kepada Katadata.co.id.

Meikarta 2018
Suasana pembangunan area hunian Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, 19 Oktober 2018. (Arief Kamaludin | KATADATA)

Sekitar 500 meter dari Desa Jayamukti, proyek Meikarta yang berbatasan dengan Desa Cibatu juga bernasib sama. Di kawasan proyek itu sudah tak terlihat lagi alat-alat berat. Ratusan pekerja dan mandor yang biasa keluar masuk Desa Cibatu pun raib.

Para mandor yang bekerja di kontruksi itu sebelumnya menyewa rumah warga di Desa Cibatu. Mereka memilih Desa Cibatu karena lokasinya dekat dengan areal konstruksi. "Mandor menyewa rumah di sini ketika pembangunan berjalan," kata Sadi (31), warga Desa Cibatu.

Menurut dia, raibnya pekerja seiring dengan berhentinya pekerjaan konstruksi sejak akhir 2017 lalu. Sadi mendengar isu berhentinya konstruksi Meikarta di dekat areal kediamannya akibat persoalan izin.

Meikarta 2018
Suasana pembangunan area hunian Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, 19 Oktober 2018. (Arief Kamaludin | KATADATA)

Akhir tahun lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang menerbitkan rekomendasi izin pembangunan proyek Meikarta hanya seluas 84,6 hektare (ha). Pemerintah Kabupaten Bekasi pun menindaklanjuti dengan menerbitkan izin lokasi seluas 84,3 ha, atau selisih 0,3 ha dari rekomendasi Pemprov Jabar.

Izin tersebut seakan menghapus impian pengembang Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), untuk membangun kota baru dengan luas 500 ha. Sedangkan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang menguasai 100% saham MSU, mengaku akan berinvestasi hingga Rp 278 triliun untuk membangun kota baru Meikarta.

Grup Lippo berencana mendirikan 184 gedung untuk apartemen dan perkantoran. Mereka juga berencana melengkapi properti itu dengan pusat perbelanjaan, lembaga pendidikan, sarana kesehatan, hingga taman seluas 100 ha.

Kendala perizinan tercium sejak gegap gempita iklan properti itu di berbagai media massa. Dalam laporan  Katadata pada Oktober 2017 berjudul Sengkarut Izin dan Pemasaran Megaproyek Meikartatelah dibeberkan berbagai permasalahan izin hingga pemasaran yang masih menghantui proyek tersebut.  

Awal pekan lalu, permasalahan Meikarta semakin ruwet setelah KPK membongkar dugaan suap antara petinggi Grup Lippo dan Bupati Bekasi Neneng Yasin berserta anak buahnya dalam proses pengurusan izin. KPK kini menahan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro bersama dua orang konsultan bernama Taryudi dan Fitra Djaja Purnama, serta satu pegawai Grup Lippo Henry Jasmen. 

Memacu Proyek Tersisa

Berada di seberang Marketing Gallery Meikarta di Maxxbox, Cikarang, berdiri enam menara apartemen Central Business District (CBD) Meikarta yang tampak hampir rampung. Enam menara bernama Irvine Suites, Westwood Suites, Pasadena Suites, Burbank Suites, Glendale Park serta Newport Park, masih dalam proses pengerjaan.

Pembangunan apartemen CBD Meikarta itu telah mencapai puluhan lantai dengan tiap lantainya dilapisi dinding. Tampak beberapa crane berada di lantai paling atas, yang terus bekerja melanjutkan pembangunan.

CBD Meikarta merupakan nama baru dari proyek Orange County seluas 19,5 ha yang diluncurkan Lippo Cikarang sejak 2014. Proyek Orange County berubah nama menjadi CBD Meikarta setelah Lippo menggadang-gadang megaproyek Meikarta seluas 500 hektare.

CBD Meikarta adalah apartemen kelas menengah atas yang dibanderol dengan harga minimal Rp 700 juta hingga miliaran. Sementara apartemen Meikarta kelas menengah bawah ditawarkan dengan harga mulai Rp 127 juta.

Proyek CBD Meikarta inilah yang telah resmi menjalani proses penutupan atap bangunan (topping off) dua menara pada 29 Oktober 2017. Ketika itu peresmian topping off dihadiri CEO Grup Lippo James T. Riady dan Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut B. Pandjaitan.

Meikarta 2018
Suasana pembangunan Orange County area kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, 19 Oktober 2018. (Arief Kamaludin | KATADATA)

(Baca juga: Lippo Topping Off Meikarta, DPRD Bekasi: Itu Pakai IMB Orange County)

Proses perizinan CBD Meikarta atau Orange County ini pun berbeda dengan proyek Meikarta yang mendapatkan izin lokasi di atas lahan 84,3 hektare. Orange County telah mendapatkan IMB terlebih dahulu, bernomor 503/096/B/BPMPPT sebelum peresmian topping off

Pada awal September lalu, pengembang Meikarta telah melakukan serah terima fisik 863 unit apartemen menara Irvine Suites dan Westwood Suites. Tahap berikutnya, pada akhir Februari 2019, sebanyak 28 menara apartemen dengan ketinggian 32 hingga 42 lantai akan diserahterimakan kepada pembeli. 

Sebanyak 28 menara dibangun berjarak 200 meter dari CBD Meikarta. Lokasi pembangunan 28 menara itu dikenal dengan sebutan District 1 Meikarta. 

Dari pantauan Katadata.co.id, 28 menara yang sedang dibangun masih berupa rangka bangunan berupa tiang pancang tanpa dinding. Pembangunan hanya menjangkau lantai enam hingga 11.

Ribuan pekerja terus melakukan konstruksi bangunan. Seorang pekerja, Ardi, menyatakan mereka bekerja dengan rentang waktu pukul 06.00 hingga 22.00. Dari rentang waktu tersebut, dia mendapatkan dua kali istirahat, yakni pukul 12.00 dan 17.30 WIB. "Habis Isya mulai lagi sampai jam 22.00 WIB."

Pekerja lainnya, Jeki, mengatakan pekerjaan sedang dikebut dan pengembang terus menambah tenaga buruh. "Bertambah terus pekerja. Banyaklah, puluhan."

Di luar apartemen CBD Meikarta,  diduga proses pembangunan tanpa disertai IMB. Pemkab Bekasi baru saja menerbitkan IMB untuk 24 apartemen Meikarta di atas izin lokasi 84,3 hektare, menjelang operasi tangkap tangan KPK. (Baca juga: Sebelum OTT KPK, Pemkab Bekasi Terbitkan IMB untuk 24 Tower Meikarta)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu, Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement