Ekspor Semen Anjlok 35%, Penjualan Domestik Membaik

Andi M. Arief
22 Maret 2022, 14:44
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen domestik tumbuh 10,5% pada Januari-Februari 2022 secara tahunan menjadi 10,54 juta ton dari 9,5
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen domestik tumbuh 10,5% pada Januari-Februari 2022 secara tahunan menjadi 10,54 juta ton dari 9,54 juta ton.

Pertumbuhan penjualan semen nasional pada Januari-Februari 2022 mencapai dua digit secara tahunan, pertama kalinya sejak pandemi Covid-19. Namun, ekspor semen turun signifikan di awal 2022

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata penjualan semen domestik tumbuh 10,5% pada Januari-Februari 2022 secara tahunan menjadi 10,54 juta ton dari 9,54 juta ton. Presentasi pertumbuhan tertinggi terjadi di Pulau Kalimantan yang tumbuh 21,2% menjadi 691,82 ribu ton. 

Advertisement

"Perkembangan konsumsi semen di semua pulau naik cukup menggembirakan," kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3). 

Adapun, penjualan dengan volume terbesar masih terjadi di Jawa yang mencapai 5,52 juta ton atau tumbuh 7,3%. Realisasi itu diikuti penjualan di Sumatra yang tumbuh 10,2% menjadi 2,36 juta ton. 

Namun, kinerja ekspor semen nasional melanjutkan tren penurunan hingga Februari. Pada dua bulan pertama 2022, volume ekspor semen anjlok 35%. 

Volume penjualan semen ekspor telah melandai sejak paruh kedua 2021. Pertumbuhan volume penjualan semen ekspor mulai negatif sejak kuartal IV/2021 hingga saat ini. 

Akar permasalahan dari penurunan performa ekspor semen adalah harga dan ketersediaan batu bara di dalam negeri. Widodo menyebutkan ketersediaan batu bara untuk produksi semen kurang dari satu bulan. 

"Selain harga yang masih tinggi, persediaan batu bara di pabrik relatif belum banyak. Jika (pabrik memproduksi semen) ekspor, pasokan (semen) dalam negeri takut terganggu karena kondisi (ketersediaan) batu bara di pabrik baru sekitar dua minggu saja," ujar Widodo. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement