Tol Binjai-Stabat Mulai Dikenakan Tarif Akhir Pekan Ini

Andi M. Arief
31 Maret 2022, 13:40
Tol Binjai-Stabat
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Tol Binjai-Stabat

Tol Binjai-Stabat akan dikenakan tarif setelah bebas biaya selama lebih dari enam pekan. Pengenaan tarif  tol di Sumatera Utara tersebut akan dimulai Minggu (3/4). 

Penetapan tarif itu berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 82/KPTS/M/2022 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Binjai-Stabat. PT Hutama Karya selaku badan usaha jalan tol (BUJT) ruas tersebut menyatakan telah melakukan sosialiasi secara masif baik secara offline maupun online kepada seluruh pengguna. 

“Selain itu, kami juga telah melakukan focus group discussion dan menampung aspirasi dari regulator serta key opinion leader ," kata Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (31/3). 

Pekan depan, pengguna Tol Binjai-Stabat akan dikenakan tarif saat keluar dari Gerbang Tol (GT) Binjai menuju GT Langsa dan sebaliknya. Secara rinci, kendaraan golongan I akan dikenakan tarif Rp 15.000, kendaraan golongan II dan III senilai Rp 22.500, dan kendaraan golongan IV dan V senilai Rp 30.000.

Koentjoro mengatakan pihaknya akan memastikan Tol Binjai-Stabat telah memenuhi standar pelayanan minimum. Beberapa fasilitas yang telah disiapkan perseroan adalah 28 personil siaga, 6 enam unit kendaraan operasional yang terdiri dari ambulans, derek, patroli jalan raya, rescue, kendaraan patroli, enam gardu tol, dan satu titik lokasi top-up tunai di gerbang tol Stabat.

Sebagai informasi, Tol Binjai-Stabat merupakan bagian dari Tol Binjai-Langsa yang terdiri dari tiga bagian. Adapun, dua bagian lainnya adalah Stabat-Pangkalan Brandan (46,2 kilometer) dan Pangkalan Brandan-Langsa (72,9 kilometer). 

Koentjoro mengatakan Tol Binjai-Langsa akan dilengkapi dengan lima GT saat telah terhubung seluruhnya. Tol ini juga akan dilengkapi dengan tiga Simpang Susun (SS) yang terletak di Stabat, Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan serta enam unit Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) Tipe A.

Secara keseluruhan, perkembangan konstruksi ruas Binjai - Pangkalan Brandan telah mencapai 47,61% dan dijadwalkan rampung pada Desember 2022. Sumber pendanaan kontruksi Tol Binjai-Stabat adalah Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran (TA) 2021.  Hutama Karya mendapatkan PMN senilai Rp 25,2 triliun pada tahun lalu. 

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto sebelumnya  mengatakan Tol Binjai-Stabat akan memangkas waktu perjalanan dari Stabat ke Bandara Kualanamu menjadi sekitar  45 menit dari 2 jam. Pasalnya, jalan bebas hambatan ini telah terhubung dengan Tol Medan-Binjai sepanjang 17 Km. 

Sebagai informasi, Tol Binjai-Stabat merupakan bagian dari Jalan Tol Binjai-Langsa sepanjang 130,9 Km. Dalam catatan Hutama Karya, total investasi yang ditanam dalam konstruksi Tol Binjai - Langsa mencapai Rp 20,49 triliun. Pengembalian investasi (IRR) ruas ini adalah negatif 5,54%, tapi pengembalian investasi ke perekonomian setempat (EIRR) ruas ini mencapai 17,5%. 

Adapun, Tol Binjai-Langsa diramalkan memiliki volume lalu lintas (VLL) mencapai 2.433 kendaraan per hari. Tol ini akan dilengkapi dengan lima unit Gerbang Tol (GT). Saat ini perseroan sedang membangun 6 pasang rest area Tipe A atau tiga rest area di setiap lajur Tol Binjai - Langsa.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan untuk membangun 4.817 kilometer (km) jalan tol di seluruh Indonesia pada 2024 mendatang. Target ini merupakan capaian pemerintah dari pembangunan jalan tol sejak 1978.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...