Toyota Prediksi Ekspor Mobil Melonjak Imbas Harga Minyak Tinggi
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memproyeksikan ekspor mobil melonjak tahun ini ditopang meningkatnya harga minyak dunia. Negara tujuan ekspor utama mobil Indonesia merupakan produsen minyak dunia yang saat ini harganya sedang tinggi, misalnya Arab Saudi.
Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, negara-negara produsen minyak mendapat berkah dari kenaikan harga minyak tahun ini sehingga mendongkrak permintaan mobil.
“Kenaikan ekspor tersebut ditopang oleh permintaan yang kuat dari negara tujuan ekspor utama di negara-negara teluk, seperti Arab Saudi. Kami targetkan ekspor mobil Toyota naik sekitar 50 persen tahun ini," kata Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam pada diskusi terbatas di Jakarta, Minggu (3/4).
Selain itu, dia mengatakan, kenaikan permintaan juga didorong dari negara tujuan ekspor lain yang perekonomiannya sudah mulai bangkit setelah terdampak pandemi Covid19, seperti Filipina dan negara-negara di Amerika Selatan.
"Perekonomian di negara-negara tersebut mulai bangkit. Selain itu, sudah lama mereka tidak mengimpor dan membutuhkan mobil baru sebagai pengganti," kata Bob.
Dia memperkirakan ekspor mobil Toyota bakal menembus angka di atas 284 ribu unit pada 2022. Angka tersebut naik sekitar 51 persen dibanding tahun 2021 yang mencapai 188.800 unit.
Bob mengatakan kenaikan terutama ditopang oleh permintaan ekspor Toyota Veloz yang mengalami perubahan model tahun lalu. Kontribusi Toyota Veloz pada ekspor perusahaan diperkirakan mencapai lebih dari 50 persen.
Selama Januari-Februari 2022, ekspor Toyota Indonesia telah mencapai lebih dari 44.000 unit atau naik 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Angka itu meningkat hingga 44 persen dibandingkan dengan pencapaian sebelum masa pandemi tahun 2019.
Pada periode dua bulan pertama 2022, ekspor mobil Toyota terdiri dari varian SUV (Sport Utilities Vehicle) yaitu Fortuner, Rush, dan Raize mencapai 22.300 unit, varian MPV yaitu Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, dan Veloz mencapai 11.800 unit, serta varian sedan, hatchback, LCGC seperti Vios, Yaris, dan Agya mencapai 9.900 unit
Bob Azam optimistis pasar ekspor mobil kian membaik tahun ini. Apalagi kini ada pula negara tujuan ekspor baru yaitu Australia seiring dengan penerapan Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA).
Setiap tahun industri otomotif Indonesia ditargetkan mengekspor sekitar 300 ribu unit. "Saat ini kontribusi ekspor Toyota mencapai sekitar 80 persen dari ekspor mobil secara nasional," ujarnya.
Kinerja ekspor mobil utuh atau completely built up (CBU) Indonesia terus membaik. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil utuh Indonesia melesat 25,9% pada Oktober 2021 menjadi 28.393 unit.