Jokowi Mewaspadai Deretan Bahan Pokok yang Harganya Naik

Tia Dwitiani Komalasari
6 April 2022, 16:55
Petugas melayani pembeli bahan pokok di Gerai Transmart Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Petugas melayani pembeli bahan pokok di Gerai Transmart Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran kabinetnya untuk mewaspadai kenaikan harga kebutuhan masyarakat. Selain energi, Jokowi juga meminta menterinya untuk mewaspadai kenaikan harga bahan pokok.

Dia meminta agar jajaran kabinetnya memastikan bahwa pasokan bahan pokok tersedia. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri dimana permintaan konsumen akan meningkat.

“Seluruh yang hadir di sini, anggota kabinet, menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis. Harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat," ujarnya di Istana Kepresidenan Rabu (6/4).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyebut empat kebutuhan pokok yang harus diwaspadai yaitu minyak goreng, kedelai, gandum, dan beras. Bahan pokok tersebut saat ini terpantau mengalami kenaikan harga.

Seperti apa kondisi kenaikan harga empat komoditas tersebut di lapangan? Berikut rangkuman yang dihimpun Katadata:

1. Minyak Goreng

Harga minyak goreng di tingkat konsumen melambung tinggi seiring dengan meningkatnya harga crude palm oil (CPO) dunia. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga rata-rata minyak goreng kemasan mencapai Rp 25.850 per kg pada Rabu (6/4), naik 0,39% atau Rp100 dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara harga rata-rata minyak goreng curah Rp 20.000 per kg pada Rabu (6/4), turun 0,5% atau Rp 100 dibandingkan hari sebelumnya. Namun, harga tersebut masih jauh di atas Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 15.500 per kg.

2. Kedelai

Indonesia masih mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelainya dari negara lain. Harga kedelai global yang tinggi akan memicu kenaikan harga bahan baku tahu dan tempe tersebut.

Selama enam bulan terakhir, harga kedelai dunia menanjak.  Berdasarkan data Business Insider, harga kedelai mencapai USS 16,36 per bushel, Selasa (22/3), atau naik 21,35% (ytd).

Lonjakan harga kedelai yang tinggi dipicu negara produsen mengalami penurunan produksi karena cuaca ekstrem. Harga kedelai semakin tinggi setelah adanya invasi Rusia ke Ukraina. Penyumbang kenaikan harga juga datang dari permintaan kedelai yang meningkat dari  Cina. Negeri Panda merestruktrisasi industri peternakan yang menyebabkan permintaan impor kedelai dari Amerika latin bertambah.

 3. Gandum

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...