Pemerintah Tanggung Subsidi BBM hingga Rp 7.800 per Liter
Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih jauh lebih murah dibandingkan negara lain. Hal itu disebabkan karena pemerintah memberikan subsidi cukup besar pada BBM yang dijual Pertamina.
Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM Pertamax ke angka Rp 12.500 dari sebelumnya di level Rp 9.000 per liter. Menurut dia, kenaikan harga BBM di Indonesia jauh lebih murah ketimbang harga BBM di sejumlah negara. Misalnya saja di Inggris, BBM RON 98 dijual di harga Rp 44.500 per liter. Sementara, BBM RON 98 miliki Pertamina, Pertamax Turbo dilego Rp 14.500 per liter
“Semua negara sudah menaikkan harga BBMnya. Di Indonesia kenapa kenaikan tidak terlalu besar? karena disubsidi,” ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Rabu (6/4).
Nicke menjelaskan, Pemerintah harus mengeluarkan Rp 7.800 per liter untuk subsidi BBM jenis Solar. Kemudian, Pemerintah juga harus menanggung subisi Pertalite senilai Rp 4000 hingga Rp 4.500 per liter. Sedangkan untuk BBM Pertamax, Pemerintah harus mengalokasikan dana Rp 3.500 per liter.
“Karena Pertamina adalah BUMN, harus memahami kesulitan masyarakat. Akan tetapi Pertamina tidak bisa menanggung seluruhnya karena Pertamina adalah badan usaha yang semua pihak juga mengharapkan Pertamina untung, ada dividen. Jadi mohon dipahami. kompetitor Pertamina naik sampai Rp16.000 per liter pada ribut gak? Sama loh itu RON 92 dengan Pertamax,” tukas Nicke.
Nicke mengungkapkan 92% dari ongkos produksi BBM nasional dialokasikan untuk harga minyak mentah atau oil crude. Penetapan harga produk BBM dihitung dari selisih antara harga crude dan harga produk. Di masa normal, selisih harga ada dikisaran US$ 6 sampai US$ 8. Sementara pada saat ini, selisih harga melebar ke US$ 51.
“Hari ini yang membuat BBM itu mahal kenapa? Karena 92% dari ongkos produksi itu harga crude atau minyak mentah. Harga crude meningkatnya luar biasa,” kata Nicke.
Nicke melanjutkan, saat harga crude di tahun lalu masih di angka US$ 60 per barel, APBN menetapkan asumsi harga crude di level US$ 63 per barel. Asumsi APBN ini jauh dari realitas harga crude saat ini yang mencapai US$ 118 per barel.
“Jadi kenaikan hampir dua kali lipat. Malah tanggal 25 Maret naik US$ 124 per barel,” ujarNicke.
Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) naik seiring dengan naiknya harga minyak dunia ke atas US$100 ribu per barel pada awal April 2022.
Berikut perbandingan harga BBM jenis bensin di SPBU wilayah Jakarta dan sekitarnya per 2 April 2022: