Pelita Air, dari Bisnis Pesawat Carter Disiapkan Jadi Pengganti Garuda

Tia Dwitiani Komalasari
15 April 2022, 07:30
Pelita Air
pelita-air.com
Pelita Air

PT Pelita Air Service (PAS) semakin ekspansif mengembangkan bisnisnya setelah dikabarkan akan menjadi maskapai nasional pengganti Garuda Indonesia. Maskapai penerbangan milik PT Pertamina (Persero) ini bahkan telah mendatangkan dua pesawat Airbus A320 pada Senin (11/4).

Kedatangan dua pesawat ini menunjukkan kesiapan Pelita Air yang tengah mengembangkan usahanya ke layanan penerbangan komersial berjadwal. Kedatangan pesawat Airbus A320 tersebut merupakan momen bersejarah sekaligus milestone baru bagi perusahaan yang sebelumnya fokus pada layanan penerbangan charter.

“Saat ini Pelita Air masih dalam proses sertifikasi pesawat Airbus 320 yang terus berjalan dalam rangka membuka penerbangan berjadwal dan kami harapkan dapat beroperasi dalam waktu dekat," ujar Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad S. Fauzan dalam siaran persnya yang dikutip dari situs resmi Pelita Air, Senin (11/4).

Seiring langkah ekspansi, perusahaan mengganti manajemen dan jajaran komisaris. Maskapai milik PT Pertamina (Persero) itu menunjuk Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama PT Pelita Air Service. Dendy merupakan mantan Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia Tbk - perusahaan yang bergabung dalam grup AirAsia, maskapai penerbangan asal Malaysia.

Saat menjadi Presiden Direktur, Dendy juga pernah mengemban jabatan sebagai Presiden Komisaris AirAsia Indonesia, pada periode Oktober 2019 sampai April 2022. Sebelumnya dia juga pernah menjabat sebagai CEO AirAsia Indonesia untuk periode September 2016 sampai Oktober 2019.

Pertamina juga menetapkan susunan Dewan Komisaris, yang dijabat oleh Rachmat Kaimuddin sebagai Komisaris Utama, Michael F. Umbas selaku Komisaris, dan Marsma Mohammad Tony Harjono selaku Komisaris.

Rachmat Kaimuddin merupakan mantan CEO Bukalapak yang kemudian menjadi sebagai penasehat bidang teknologi di bawah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. 

Ekspansi bisnis dan perubahan jajaran manajemen dan komisaris tersebut semakin menguatkan kabar Pelita Air akan menggantikan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional. Terlebih maskapai pelat merah itu terancam pailit dan sedang dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang akan berakhir 20 Mei 2022. Hingga saat ini, belum ada tanda bahwa penyelesaian utang Garuda Indonesia menemui titik terang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...