Dianggap Gimmick, Peran Maudy Ayunda Sebagai Jubir G20 Tuai Kritik

Tia Dwitiani Komalasari
18 April 2022, 15:13
Maudy Ayunda
instagram/maudyayunda
Maudy Ayunda

Peran Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah dalam Forum Presidensi G20 menuai kritik. Penunjukan bintang film Laskar Pelangi itu bahkan dinilai sekedar gimmick dan bukan sebagai fungsi strategis.

Peneliti politik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Wasisto Raharjo, mengatakan penunjukan simbolis ini merupakan bagian dari upaya meredam kritik dari kaum muda terhadap isu-isu kritis, seperti pekerjaan dan pelayanan publik. Hal ini menambah daftar panjang kebijakan pemerintah yang condong memilih serangkaian selebriti, pendiri startup, dan anak-anak taipan untuk peran politik.

"Penjangkauan pemerintah condong ke kaum muda perkotaan yang istimewa - jenis milenial yang sesuai dengan ide yang ingin mereka promosikan - sambil meninggalkan mayoritas yang berpenghasilan menengah ke bawah dan tinggal di daerah pedesaan,"katanya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (18/4).

Dia mengatakan, pemerintah Presiden Joko Widodo berupaya merayu populasi muda yang memerangi pengangguran yang tinggi. Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 273 juta orang dan lebih dari setengahnya berusai di bawah 35 tahun. Tahun lalu, tingkat pengangguran dan tidak mendapatkan pendidikan untuk usia 16-30 tahun berkisar 14 %. Angka ini menjadi pertanda buruk bagi Indonesia yang menargetkan jadi negara dengan ekonomi berpenghasilan tinggi pad 2045.

 Di saat yang sama, Indonesia berada di posisi yang sulit akibat konflik Rusia-Ukraina. Amerika Serikat dan negara sekutunya mengancam akan memboikot penyelenggaraan G20 jika dihadiri oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Namun saat konferensi pers pertamanya Kamis (31/3), Maudy yang tidak memiliki pengalaman diplomatik atau ekonomi tampak mengabaikan pertanyaan wartawan tentang kehadiran Putin. Penyelenggara mengatakan kepada wartawan untuk bertanya tentang kepribadiannya sebagai gantinya.

Maudy mengatakan, perannya sebagai tim juru bicara adalah untuk melaporkan hasil pertemuan G-20 yang relevan dengan Indonesia. Sementara masalah “sensitif” akan ditangani oleh perwakilan lain.

Sementara itu Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, mengatakan bahwa Maudy Ayunda terpilih sebagai sosok yang dapat menjangkau masyarakat luas, khususnya generasi milenial dan Gen Z.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...