Kontribusi Ekspor Manufaktur Lampaui 76% di Kuartal I-2022

Tia Dwitiani Komalasari
20 April 2022, 10:40
Pekerja membersihkan mesin yang digunakan untuk produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020).
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja membersihkan mesin yang digunakan untuk produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020).

 Kinerja ekspor industri pengolahan mencapai US$ 50,52 miliar pada kuartal I 2022, atau naik 29,68% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 38,95 miliar. Sepanjang Januari-Maret 2022, sektor industri tetap memberikan kontribusi ekspor paling dominan yakni 76,37% dari total US$ 66,14 miliar.

“Sektor industri masih konsisten menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor nasional, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu, terutama dampak pandemi dan perang antara Rusia-Ukraina,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (19/4).

Agus mengatakan, pelaku industri manufaktur Indonesia berupaya untuk terus memperluas pasar ekspornya meskipun menghadapi tantangan tersebut. Hal itu menunjukkan industri manufaktur semakin agresif dalam melanjutkan pemulihan ekonomi.

“Lewat kombinasi kombinasi fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal yang diberikan pemerintah, kinerja sektor industri makin gemilang dan agresif di triwulan pertama 2022 ini,” tuturnya.

Agus optimistis, sektor industri menjadi penopang utama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Salah satu kebijakan Kementerian Perindustrian yang tetap fokus dijalankan adalah hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.

“Sehingga ekspor Indonesia tidak lagi berasal dari komoditas hulu, namun mengandalkan komoditas hilir yang memiliki nilai tambah tinggi,” paparnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan surplus sebesar US$ 9,33 miliar pada kuartal I-2022. Surplus juga terjadi pada Maret 2022 sebesar US$ 4,53 miliar. Tren surplus neraca perdagangan tersebut telah terjadi selama 23 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...